JAKARTA, Berita HUKUM - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan Pemerintah China berminat meningkatkan penanaman modalnya di Indonesia tahun ini. China berminat investasi di bidang industri pengolahan produk tambang dan agro.
Azhar Lubis, Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, mengatakan pernyataan China tersebut muncul ketika BKPM mengundang investor asing untuk bisa berpastisipasi dalam rencana penanaman modal di Indonesia. Sebelumnya, investor asal China telah menyatakan tertarik investasi di bidang usaha pengolahan produk tambang seperti nikel menjadi feronikel.
“Pernyataan minat asing di sektor pengolahan produk tambang dan pengolahan produk agro tahun ini sudah banyak investor yang menyatakan minat tersebut juga yang berasal dari China, jadi ini masih banyak lagi yang akan berpartisipasi” jelas Azhar. Seperti yang dikutip dari bkpm.go.id pada Selasa (31/7).
Azhar mengungkapkan, realisasi investasi China sampai dengan tahun ini belum masuk dalam lima besar Negara asal investasi. Bahkan data BKPM mencatat realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) asal China selama Januari hingga Juni 2012 baru mencapai US$ 62,58 juta dengan 119 proyek investasi.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan lima negara yang mencatatkan investasi di Indonesia sampai dengan semester I 2012 seperti Singapura dengan investasi sebesar US$ 2 miliar, Jepang sebesar US$ 1,1 miliar, Korea Selatan sebesar US$ 1 miliar, Amerika Serikat sebesar US$ 0,7 miliar dan Australia sebesar US$ 0,6 miliar.
Data BKPM juga mencatat realisasi investasi China di Indonesia sepanjang 2007 - 2011 baru sebesar US$ 498,81 juta. Bahkan tahun 2011 lalu investasinya hanya sebesar US$ 128,2 juta dengan 160 proyek investasi masuk ke Indonesia, sedangkan tahun 2010 tercatat realisasi investasi nya mencapai US$ 173,65 juta dengan 113 proyek investasi.
Himawan Hariyoga, Deputi Kepala BKPM Bidang Promosi dan Penanaman Modal, mengatakan pemerintah akan terus mengejar potensi investasi yang berasal dari negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi salah satunya adalah China yang akan dituju dengan membuka kantor pewakilan baru di kota Beijing.
Menurutnya Negara seperti China memiliki potensi minat investasi yang cukup besar dan belum tergali dengan baik, saat ini nilai perdagangan China cukup besar ke Indonesia, ke depan China punya potensi mengalihkan investasinya ke Indonesia karena mulai bermasalahnya iklim investasi di sana.
Eric Alexander Sugandi Ekonom standard Chartered Bank Indonesia, mengatakan potensi investasi China ke Indonesia cukup besar khususnya pada sector pertambangan dan pengolahan bahan energi yang juga dibutuhkan China dalam meningkatkan pertumbuhannya.
Eric melanjutkan, besarnya potensi itu sebenarnya bukan yang terbaik bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah seharusnya mendorong masuknya investasi China pada sektor infrastruktur energi,
Ahmad Erani Yustika, ekonomi Universitas Brawijaya, mengatakan pertumbuhan investasi pada kuartal IV 2012 dan tahun depan diperkirakan masih tinggi, karena investor melihat Indonesia sebagai Negara yang memiliki sumber daya alam (SDA) tinggi dan pasar yang cukup besar.
Namun investasi yang masuk adalah investasi yang mengikuti selera pasar bukan keinginan pemerintah. Investasi yang masuk sebagian besar berbasis sumber daya alam bukan manufaktur yang membuka kesempatan kerja yang luas.(lik/nur/kpm/bhc/sya) |