Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Banjir
Ciliwung Meluap, Istana Terancam Banjir
Thursday 17 Jan 2013 10:41:39
 

Suasana di depan Istana Negara.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita JAKARTA - Intensitas hujan yang cukup tinggi, membuat tinggi muka air di Sungai Ciliwung terus naik. Akibatnya, ketinggian air di Pintu Air Manggarai pada pukul 09:00 WIB telah melewati batas normal dengan ketinggian 1.020 sentimeter. Angka tersebut sudah di atas batas siaga I yaitu 950 sentimeter. Dengan kondisi demikian, ada kemungkinan pintu air dibuka sehingga bisa berimbas terendamnya Istana Presiden.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif mengaku, telah melaporkan perkembangan terkini kepada Presiden mengenai ancaman banjir dan upaya penanggulangannya. Dengan tinggi muka air 1.020 sentimeter maka kemungkinan debit sungai Ciliwung sebagian dialihkan ke Sungai Ciliwung lama.

Sebab, jika hal tersebut tidak dilakukan dikhawatirkan tanggul Kanal Banjir Barat (KBB) dapat jebol dan banjir makin meluas. Ini ditambah dengan banyak titik-titik genangan dan banjir yang merata di Jakarta.

Menurut Syamsul, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mempermasalahkan jika Istana Presiden terendam banjir, yang penting masyarakat terlindungi. Bahkan dirinya diintrsuksikan untuk melakukan upaya penanggulangan banjir dengan mengerahkan seluruh potensi nasional yang ada.

Selain itu BNPB diharapkan mendukung Pemprov DKI Jakarta dengan segala keputusan yang diambil dan memberikan pendampingan. "Untuk nasional semua di bawah kendali Kepala BNPB. Pantau terus perkembangan dan laporkan ke Presiden upaya penanggulangannya, begitu yang disampaikan kepada saya,” ujarnya, Kamis (17/1).

Sedangkan untuk posko nasional penanggulangan banjir Jakarta dan sekitarnya telah ditetapkan di kantor Kementerian PU Jakarta. Pukul 10.00, Kepala BNPB juga melakukan rapat dengan Gubernur DKI, Joko Widodo, di Balaikota untuk koordinasi penanggulangan banjir.

Sementara itu, data ketinggian muka air pada pukul 09:00 yakni Katulampa 100 sentimeter siaga 3, Depok 230 sentimeter siaga 3, Angke Hulu 115 sentimeter siaga 4, Pesanggrahan 135 sentimeter siaga 4, Krukut Hulu 150 sentimeter siaga 4, Cipinang Hulu 130 sentimeter siaga 4, Sunter Hulu 90 sentimeter siaga 4, Karet 730 sentimeter siaga 1, Pulogadung 710 sentimeter siaga 2, dan Pasar Ikan 180 sentimeter siaga 2.

Sementara Istana Kepresidenan di kawasan Jl Medan Merdeka, Jakarta, tak luput dari banjir. Ketinggian air di lingkungan Istana Negara hampir mencapai lutut orang dewasa.

Akibat banjir ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunda sejumlah acara penting di Istana Negara. Salah satunya pertemuan penting dengan Presiden Argentina
Cristina Fernandez De Kirchner.

Masuknya air ke lingkungan Istana Negara karena terus naiknya pintu air Manggarai. Ketinggiant terakhir melampaui 1000 cm.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memang telah melaporkan potensi banjir di Istana Negara. Melalui BNPB, Presiden juga telah menyatakan siap menghadapi banjir.(dbs/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Banjir
 
  Ini Jurus Aman Mobil Manual dan Matik Bisa Terjang Banjir
  Anggota DPR Soroti Bencana Banjir di Kaltim
  Kalimantan Banjir Besar, Andi Akmal : Regulasinya Kurang Dukung Penjagaan Lingkungan
  Tinjau Penanganan Banjir, Khoirudin Apresiasi Kinerja Gubernur Anies dan Kader-Kader PKS
  Data BPBD: Jumlah RW Tergenang Banjir DKI Lebih Rendah Dibanding Tahun 2015
 
ads1

  Berita Utama
Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

Presidential Threshold Dihapus, Semua Parpol Berhak Usulkan Capres-Cawapres

Kombes Donald Simanjuntak Akhirnya Dipecat dari Polri Buntut Kasus DWP

Desak DPR Bela Hak Konsumen, Korban Meikarta Tetap Gelar Aksi Meski Diguyur Hujan

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jangan Lupakan Pesantren dan Madrasah Jadi Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah Tarik Utang Rp 85,9 Triliun Lebih Awal untuk Biayai Anggaran 2025

DPR dan Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024

Kabar Terkini Sengketa Kepemilikan Akun Lambe Turah

Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2