CINA, Berita HUKUM - Pihak berwenang Kota Jiangmen di Propinsi Guangdong, di wilayah selatan Cina membatalkan rencana pembangunan reaktor nuklir, menyusul aksi protes ratusan orang warga itu pada Jumat (12/07) yang menolak proyek tersebut.
Pembatalan proyek pembangunan pabrik pengolahan uranium itu diumumkan pemerintah kota tersebut melalui situs resminya, Sabtu (13/07).
"Demi menghormati keinginan masyarakat, pemerintah membatalkan pembangunan reaktor nuklir," demikian isi pengumuman terseebut.
Dalam proposal resminya, proyek pembangunan reaktor nuklir ini rencananya akan memakan biaya sekitar 37 miliar Yuan.
Tidak libatkan warga
Para pengunjuk rasa sebelumnya menolak proyek itu, karena dianggap terlalu terburu-buru dan tidak dikonsultasikan secara memadai dengan warga kota, seperti dilaporkan kantor berita Reuters.
Sebelum ada pembatalan, warga kota Jiangmen berencana menggelar aksi berskala besar pada Minggu (14/07) besok.
Semula, rencana pembangunan reaktor nuklir di lahan seluas 230 hektar di Provinsi Guangdong ini memicu kekhawatiran Hong Kong dan Makau, yang wilayahnya berdekatan dengan pusat pembangunan reaktor tersebut.
Pihak berwenang China dilaporkan belakangan makin sensitif terhadap protes masyarakat terutama menyangkut isu-isu lingkungan.
Cina saat ini telah memproduksi 800 ton bahan bakar uranium antara lain di Provinsi Sichuan.(bbc/bhc/opn) |