Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Cina
Cina Evakuasi Warganya dari Vietnam
Monday 19 May 2014 03:32:33
 

Aksi pembakaran pabrik-pabrik milik Cina dikhawatirkan akan terus berlanjut. Aksi kerusuhan diawali unjuk rasa menolak pengeboran minyak oleh Cina di perairan yang menjadi sengketa.(Foto: twitter)
 
VIETNAM, Berita HUKUM - Pemerintah Cina telah mengevakuasi lebih dari 3.000 warga negaranya dari Vietnam menyusul gelombang kerusuhan anti-Cina, demikian laporan media negara itu. Kantor berita Xinhua mengatakan, Beijing telah menyewa pesawat komersial dan kapal laut untuk membantu membawa lebih banyak warganya.

Setidaknya dua warga Cina tewas dan 100 lainnya terluka, selama serangkaian serangan terhadap pabrik-pabrik asing pekan lalu.

Aksi kekerasan ini diawali unjuk rasa warga Vietnam memprotes pembangunan anjungan pengeboran minyak oleh Cina di wilayah perairan yang diperebutkan.

Pada Sabtu (17/5), pemerintah Vietnam melalui Perdana Menteri Tan Dung telah menyerukan agar protes itu diakhiri.

Para pejabat mengatakan "tindakan melawan hukum itu" harus dihentikan karena dapat merusak stabilitas nasional. Tetapi, kelompok pembangkang tetatp mengancam akan menggelar aksi demonstrasi di kota-kota besar pada Minggu (18/5).

Dalam beberapa hari terakhir, aksi anti-Cina itu telah berubah menjadi aksi pembakaran setidaknya 15 pabrik milik negara asing -termasuk Cina, Taiwan dan Korea Selatan- di beberapa kawasan industri Vietnam.
Sentimen anti-Cina

Para wartawan mengatakan, aksi anti-Cina tampaknya membuat otoritas Vietnam sangat khawatir, karena negara itu sangat bergantung investasi asing untuk pertumbuhan ekonominya.

Namun, Cina telah mendesak pemerintah Vietnam untuk mengambil tindakan lebih keras untuk menghukum para perusuh.

Protes dipicu oleh keputusan Cina untuk memindahkan anjungan pengeboran minyak di Haiyang Shiyou ke kawasan perairan yang dipersengketakan oleh kedua negara di Laut Cina Selatan.

Hal ini setidaknya telah menyebabkan konfrontasi langsung antara kapal-kapal Vietnam dan Cina awal bulan ini.

Cina menegaskan akan melanjutkan pengeboran minyak di wilayah perairan itu, walaupun Vietnam dan Taiwan mengklaim itu adalah wilayahnya. Sentimen anti-Cina saat ini sangat tinggi di masyarakat Vietnam terkait soal sengketa perbatasan laut tersebut, kata para wartawan.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Cina
 
  Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan: Perlu Antisipasi dan Mitigasi Lonjakan Wisatawan Cina
  Ketika Negara-negara Eropa Menghadapi Jebakan Utang' China
  Pertumbuhan Ekonomi Cina Melambat Akibat Pandemi Corona Hingga Utang
  Topan In-fa Melintasi Cina Puluhan Orang Tewas, Shanghai Dilanda Banjir Besar
  Tren 'Kaum Rebahan' Melanda Anak-anak Muda China yang Merasa Lelah Budaya Kerja Keras Tapi Gaji Pas-pasan
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2