JAKARTA, Berita HUKUM - Si jago merah kembali mengamuk di pemukiman padat penduduk tepatnya di belakang RS St Carolus, di Jalan Salemba Bluntas RT 04 RW 05, Salemba, Jakarta Pusat. Sedikitnya 32 rumah dan satu sekolah hangus dilalap si jago merah.
Selain itu, seorang warga yang diketahui bernama Didi (45), Ketua RT 04 RW 05, juga tewas akibat tersengat listrik saat membantu memadamkan kobaran api.
Besarnya kobaran api juga membuat Sekolah Advent II Salemba dan bagian belakang RS St Carolus sempat terbakar. Beruntung, api akhirnya bisa dikuasai dan dipadamkan petugas yang dibantu warga.
Menurut saksi mata bernama Yusmah Hanif (38), kobaran api mulai membesar sekitar pukul 12:30 WIB. Besarnya kobaran api juga sempat membuat kepanikan warga.
"Saya belum tahu asal apinya dari mana. Sekitar pukul 12:30, orang-orang sudah ramai dan berteriak ada kebakaran," kata Yusman yang juga menjadi korban kebakaran, Selasa (12/3).
Sedangkan menurut saksi mata lainnya bernama Tommy (24), kali pertama kobaran api terlihat dari warung internet (warnet) yang berada di tengah-tengah pemukiman warga.
"Kebetulan saya saat itu berada di dalam warnet. Tiba-tiba dari lantai dua warnet timbul asap dan tak lama kemudian muncul api. Dugaannya karena korsleting listrik di lantai dua warnet itu," kata Tommy.
Salah satu guru Sekolah Advent II Salemba, Irma mengatakan, saat itu ia dan rekan guru lainnya tengah melangsungkan rapat di dalam sekolah. Api pun akhirnya membakar sebagian sekolah tersebut.
"Kita sedang rapat saat kebakaran itu terjadi. Tiba-tiba ada yang berteriak kebakaran. Kita pun langsung menyelamatkan arsip dan rapor siswa. Beberapa ruangan juga habis terbakar," kata Irma.
Sementara itu, Kasie Sektor Perwira Piket 101, Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Pusat, Syarifudin menuturkan, untuk memadamkan kobaran api, pihaknya mengerahkan sebanyak 29 mobil pemadam kebakaran dibantu Sudin Damkar dan PB Jakarta Timur.
"Kita kerahkan 29 unit mobil pemadam kebakaran, empat diantaranya berasal dari Jakarta Timur. Api membakar sedikitnya 32 rumah dan 1 sekolah dan salah seorang warga bernama Didi tewas serta satu lainnya pingsan dan menderita luka ringan. Untuk kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah," kata Syarifudin.
Sedangkan, petugas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana berhasil memadamkan api yang berkobar kurang lebih 2 jam.
"Sudah padam. Sekarang lagi pendinginan," kata seorang petugas lokasi kejadian, Selasa (12/3).
Tak kurang 15 unit mobil pemadam dari Suku Dinas Damkar PB Jakarta Pusat diterjunkan untuk memadamkan api.
Setelah dua jam bekerja, kini api berangsur-angsur padam, namun korban yang ditemukan tewas saat memadamkan api masih dalam penyelidikan polisi.
Dari tempat kejadian, polisi mengamankan empat orang warga untuk dimintai keterang, dan dari lokasi juga disita kabel yang diduga asal api.(dbs/bhc/opn) |