SAMARINDA, Berita HUKUM - Pencarian terhadap pesawat cessna Jenis Navajo Type PA - 31 / 350 milik PT. Intan Angkasa Jakarta yang melakukan survei pemetaan udara pada kawasan Bontang Area Kalimantan Timur (Kaltim) yang hilang kontak sekitar pukul 14.00 Wita Kamis (24/8) kemarin dan dinyatakan hilang tetapi hingga hari kedua menjelang malam, belum ada informasi jelas tentang titik jatuh atau hilangnya pesawat tersebut.
Pesawat yang di piloti kapten Penerbangan Marshal Bashir, dengan tiga awak penumpang masing - masing Kapten Sus Suyoto selaku S.O dari AU Mabes Polri, serta salah seorang warga negara Australia Peter Jhon Elliott dan Jandri Handrizal selaku Surveyor dari PT. Elliott Geophysics International (EGI) Jakarta, yang melakukan pemetaan / foto udara pada Bontang Area hingga saat ini belum juga diketahui keberadaannya.
Menunut Rora Ardian selaku Ejinering PT. Intan Angkasa yang dikonfirmasi BeritaHUKUM.com kemarin di Bandara Temindung mengatakan, "pesawat Jenis Piper Navajo Type PA - 31 / 350 tersebut disewa PT. EGI yang akan melakukan pemetaan atau foto udara yang berada didaerah Bontang selama 2 minggu, dari tanggal (22/8) hingga (12/9) mendatang", ujar Rora.
Rora Ardian juga menyebut bahwa, "Pilot kapten Marshal Bashir merupakan pilot yang sangat berpengalaman melakukan penerbangan, karena telah melakukan penerbangan kurang lebih 16.000 jam, dan sering melakukan pemetaan di wilayah Kaltim", jelas Rora.
Terkait dengan hilangnya pesawat sore kemarin, menurut Kepala Badan Meteorologi dan Geofisima (BMG) Temindung Samarinda Sutrisno mengatakan bahwa, "cuaca Kamis kemarin (24/8) bagian utara, termasuk Bontang dalam keadaan baik dan cerah, namun cuaca yang agak jelek, berada pada wilayah Selatan seperti: Samarinda yang berawan dan gerimis", ujar Sutrisno.
Disamping itu Komandan Kodim Kota Samarinda Letkol Inf. Junaidi mengatakan, "untuk membantu evakuasi TNI, kami akan menyiagakan Helikopter Jenis MI - 17 dengan kapasitas 35 penumpang untuk melakukan evakuasi. Helikopter saat ini berada di Tarakan yang sehari - harinya melakukan patroli jaga perbatasan RI - Malaysia", ujar Junaidi.
Pantauan di Bandara Temindung Samarinda sekitar pukul 10.47 Wita, Beberapa orang tim SAR yang diketuai Abram Kalimon Kepala Sub Seksi Potensi Kantor SAR Balikpapan melakukan pemantauan udara selama 3 jam hingga pukul 13.22 Wita dengan menggunakan helikopter, tetapi tidak juga ditemukan tanda - tanda hilang atau jatunya pesawat.
"Kami menyisir di kawasan hutan TNK sejauh 40 hingga 50 km dari titik koordinat pesawat terakhir terpantau citra satelit, tetapi hasilnya juga nihil", ujar Abraham
Sekitar pukul 15.30 Wita, terlihat juga Kapolresta Samarinda Kombes Ariep Prapto yang menaiki helikopter guna melakukan pemantauan udara tentang keberadaan pesawat yang hilang kontak (24/8) sore kemarin dan akan kembali sekitar pukul 18.40 Wita usai magrib.
Wakapolda Kaltim yang sejak Sabtu (25/8) siang berada di Posko Bandara Temindung Samarinda kepada wartawan mengatakan bahwa, "pencarian hari ini belum menunjukan hasil, berhubung sudah masuk waktu malam dan cuaca hari ini kurang mendukung, maka pencarian hari ini dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pagi", terang Wakapolda.(bhc/gaj)
|