JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Sikap Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta Irvan Gani, tetap mendukung kepimpinan Anas Urbaningrum di tubuh Demokrat.
Bahkan, Irvan dengan tegas menentang seniornya, yang terus mendesak agar Anas mundur. "Kepada senior kami tentu hormat, tapi sepanjang perjalanan dia menginjak-injak konstitusi dan AD/ART PD, tentu kami akan melakukan perlawanan," ujarnya saat jumpa pers dengan wartawan di Jakarta, Rabu (20/6).
Lebih lanjut, Irvan menjelaskan, secara konstitusi Anas terpilih menjadi Ketum melalui forum tertinggi di PD, yaitu Kongres kedua di Bandung."Dan sebagai anggota PD sudah sepantasnya, kita harus mematuhi pimpinan kita," imbuhnya.
Apalagi, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, menurutnya tidak berkapasitas mengevaluasi ketua umum apalagi menyarankan mundur." Sebagaimana yang termaktub dalam AD/ART partai. Di situ, evaluasi yang bisa berimplikasi pada pemberhentian Ketua Umum hanya bisa melalui Kongres," ujar Irvan.
Untuk itu, dirinya berpendapat, Anas tidak perlu mendengarkan desakan mundur sebagai Ketum Partai Demokrat. Sebab 33 DPD dan mayoritas cabang partai tetap setia pada Anas. "Faktanya di seluruh indonesia kita kuat, baik di pimpinan provinsi maupun cabang. Karena ini adalah legitimasi Partai. Legitimasi AD/ART adalah Anas Urbaningrum," pungkasnya.
Seperti diketahui, survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada 2-11 Juni 2012 menyebutkan dukungan publik terhadap Partai Demokrat kini tinggal 11,3 persen. Peneliti LSI Adjie Alfaraby di kantor LSI, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Minggu (17/6) menuturkan jika dibandingkan dengan survei sebelumnya sejak Januari 2011 dengan hasil 20,5 persen, maka hingga Januari 2012, elektabilitas PD merosot ke 13,7 persen.
Merosotnya PD disebut-sebut karena kasus dugaan korupsi yang bergejolak belakangan ini. Sejumlah elite PD mendesak Anas mundur karena membuat PD terpuruk.(bhc/biz) |