JAKARTA, Berita HUKUM - Anggota Komisi III DPR RI Adies Kadir mengucapkan selamat kepada Jenderal Tito Karnavian dengan tanggungjawab dan jabatan serta amanah barunya. Adies Kadir berharap agar Jenderal Tito Karnavian itu mampu menjalankan tugas barunya dengan baik.
Seperti diberitakan, hari Kamis (14/7) jabatan Kapolri secara resmi diserahkan dari Jenderal Badrodin Haiti ke Jenderal Tito Karnavian. Sedangkan sertijab ditandai dengan penyerahan tongkat komando di PTIK, Jakarta Selatan.
Menurut Adies, Jenderal Tito Karnavian mampu memimpin lembaga kepolisian itu. Hal itu ditandai dengan prestasi dan rekam jejak Tito selama ini sangat baik dan penuh integritas.
Karena itu, pintanya, Tito segera merangkul sejumlah kalangan di internal kepolisian, khususnya pada para seniornya. Dengan begitu, kepemimpinannya ke depan dapat berjalan sesuai dengan apa yang disampaikan di hadapan di Komisi III DPR RI lalu saat melakukan fit and proper test.
Selain itu, politisi Golkar itu meminta agar segera melakukan reformasi di internal institusi kepolisian. Jika itu dijalankan dengan baik oleh Tito, maka sempurna lah prestasi dan kecerdasan jenderal itu.
"Tito Karnavian salah satu anggota Polri yang berprestasi dan berdedikasi tinggi. Kita di Komisi III (DPR RI) mengakui prestasi beliau sangat baik. Kami mengaharapkan dengan posisi beliau melewati seniornya, bisa merangkul internal polri. Dalam melakukan reformasi di internal polri dengan baik, kemudian dapat memberi contoh anggota polisi yang baik," terang Adies di Ruang Rapat Komisi III, Nusantara II Gedung DPR RI, Rabu (13/7).
"Pak Tito dapat melakukan tugas-tugasnya ke depan, kita yakin dengan itu. Yang pasti sangat besar harapan masyarakat di pundak beliau. Dan kami berharapkan beliau dapat menjalankan tugasnya dengan baik seperti harapan Presiden Jokowi. Kami dan kawan-kawan Komisi III DPR mengucapkan selamat kepada Pak Tito, selamat menjalan tugas dan amananya itu pak Jenderal," lanjutnya.
Adies mengungkapkan, usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Rabu (13/7) banyak tugas besar yang menanti Tito Karnavian. Di antaranya, memberantas paham radikalisme, narkoba dan makin maraknya aksi korupsi di Indonesia termasuk di lembaga kepolisian.
Politisi asal Daerah Pemilihan (Dapil) Surabaya itu meminta pada Tito untuk mawas diri dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi di hadapannya. Atau Tito menguatkan ikat pinggang untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa dirinya mampu menjalankan tugasnya hingga di akhir masa jabatannya.
"Kami bersyukur, Jenderal Tito yang telah dilantik dan beliau harus mawas diri. Menurut kami, banyak tugas pak Tito ke depannya yang harus dituntaskan. Semua makin berat ke depannya. Apalagi terkait terorisme dan kasus narkoba. Belum lagi kasus korupsi makin menjadi-jadi. Oleh karena itu, kami berharap beliau kuat menghadapi ujian-ujian berat itu hingga akhir masa jabatannya," terangnya.
Sementara, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid berharap Kapolri baru, Jendral Tito Carnavian dapat membantu menciptakan kerukunan umat beragama di Indonesia. Hal tersebut diungkapkannya kepada Parlementaria, Rabu (13/7).
"Kami yakin Kapolri baru, Jenderal Tito mempunyai pemahaman yang sangat dalam terhadap sejarah dan karakter setiap agama yang ada di Indonesia. Sehingga dalam turut serta membangun kerukunan umat beragama, Polri melaksanakannya dengan penuh empati, adil, proporsional, dan profesional, tentu dalam naungan empat pilar berbangsa dan bernegara Indonesia," ungkap Sodik.
Selain itu, lanjut politisi dari Fraksi Partai Gerinda ini, khusus dalam penanganan terorisme seperti kelompok Santoso serta yang lainnya, ia berharap dibawah kepemimpinan Jenderal Tito, Polri dapat menanganinya secara cepat dan tuntas. Tidak lagi terkesan sebagai media pelatihan dan uji coba persenjataan, apalagi proyek kerja kepolisian yang berlarut-larut. Termasuk juga tidak membangun generalisasi stigma buruk terhadap lembaga pendidikan seperti pesantren.
"Dengan begitu saya berharap semoga dibawah kepemimpinan Kapolri baru, yang muda, berprestasi, bersih dan profesional ini, Polri makin terasa kehadirannya sebagai pelindung dan pelayan masyarakat. Tentunya diawali dengan memberikan contoh dan keteladanan serta kepatuhan terhadap hokum, komitmen, kesetiaan dan professional. Dan akhirnya saya mengucapkan selamat bekerja untuk Pak Tito," ujarnya.
Sedangkan, Ade Komarudin (Akom) Pimpinan DPR RI memberikan tanggapan pada penekanan tugas Kapolri soal pemberantasan terorisme dan reformasi di tubuh Polri.
"Yang utama yang penting menurut saya, tantangan berat bahaya laten terorisme sesuai dengan keahlian beliau," ujar Akom, sapaan akrab Ketua DPR RI Ade Komarudin di Komplek Istana Negara, sesaat setelah pelantikan Kapolri.
Terkait pemberantasan terorisme, Akom melanjutkan pesannya, bahwa pemberantasan terorisme tidak semata-mata hanya dengan pendekatan kemanan saja, tapi juga penting memperhatikan aspek koordinasi dengan institusi yang berkaitan langsung dengan penanaman pemahaman kewarganegaraan yang baik dan benar.
"Kita harap pemberantasan terorisme nanti dengan pendekatan koordinasi dengan instansi lain. Tidak semata-mata hanya keamanan saja. Sifatnya bukan hanya security uproach, bisa jadi soal ideologi, pendidikan dan lain sebagainya," jelas Akom.(Ayu/as/DPR/bh/sya) |