JAKARTA, Berita HUKUM - Disaster Victim Identivication (DVI) Nasional mendirikan posko bantuan di Gedung Thamrin Nine Complex (UOB Plaza). Langkah ini menyusul banjir yang menggenangi basement gedung sejak Kamis 17 Januari hingga mengakibatkan dua korban tewas.
Direktur Eksekutif DVI Nasional Kombes Anton Castilani mengatakan posko yang didirikan untuk mengantisipasi masih adanya korban terjebak di basement UOB Plaza.
"Itu akan jadi posko orang hilang. Kalau ada keluarga yang merasa kehilangan, silakan, di situ (lobby) ada posko," ujar Anton di Jakarta, Sabtu (19/1) malam.
Menurut Anton, disediakan dua tim yang masing-masing tiga orang untuk berjaga di posko tersebut. Tim terdiri dari ahli ante mortem dan ahli forensik. Posko akan berdiri hingga proses pembuangan air di basement gedung selesai dilakukan petugas.
Dia menambahkan, posko juga bisa dimanfaatkan warga korban banjir yang anggota keluarganya belum ditemukan. "Tidak menutup kemungkinan kalau ada yang dari luar ya silakan," katanya.
Sejauh ini, lanjut Anton, tim DVI maupun pengelola Thamrin Nine Complex, belum bisa memastikan apakah masih ada korban yang terjebak banjir di basement gedung. "Ya, kita berharap tidak akan ada lagi," imbuhnya.
Anton menghimbau jika ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya akibat insiden ini bisa segera melapor ke posco ante mortem. DVI siap melakukan pendataan dan pancarian.
"Kalau memang ada lagi kita siap merima laporan dari keluarga yg merasa kehilangan anggotanya di UOB ini silahkan mapor di posko ante mortem yang kita siapkan ini," ujar pria yang mengenakan seragam polisi ini.
Menurutnya pendirian posko antemortem ini atas inisiatif dari DVI sendiri. Pihak Polri sudah berkoordinasi dengan management gedung agar posco ini beroperasi selama proses penyedotan air di basement berlangsung. Posko akan dijaga oleh 6 personel gabungan dari Polda Metro dan Mabes Polri.
"Sampai air surut baru kita pindahkan ke Polda Metro. Karena kita bangun posko ini untuk menerima laporan semua warga sekitar jika ada keluarga yg hilang," ujar Anton.(dbs/bhc/opn) |