Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Jakarta
Dakwah di Istiqlal, Silaturahmi Akbar dan Doa untuk Kepemimpinan DKI Jakarta
2016-09-18 16:26:12
 

Tampak suasana para jamaah umat Islam padati Masjid Istiqlal dalam acara silaturahmi akbar dan doa bersama untuk kepemimpinan Jakarta, Minggu (18/9).(Foto: twitter)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Puluhan ribu jamaah umat Islam padati Masjid Istiqlal Jakarta dalam acara silaturahmi akbar dan doa bersama untuk kepemimpinan DKI Jakarta, waktu dzuhur hingga ashar hari ini, Minggu/ Ahad (18/9). Acara yang sempat dibatalkan sepihak oleh pengelola Masjid Istiqlal ini justru memicu antusiasme umat Islam untuk tetap hadir.

"Puluhan ribu umat yang hadir bersama para ulama dan tokoh di Istiqlal hari ini, adalah JAWABAN atas intervensi tersebut," tulis FPI.

Semula acara ini rencananya digelar oleh Aliansi Peduli Ummat dan Bangsa dibatalkan, karena dituding ADA INTERVENSI dari kelompok yang tidak suka lihat umat Islam bersatu.

Acara dimulai dengan sholat dzhuhur berjamaah dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Imam Besar FPI Muhammad Habib Rizieq Shihab.

Habib Muhammad Rizieq Shihab membacakan doa seusai Sholat Dzuhur berjama'ah di Masjid Istiqlal, yang diaminkan oleh puluhan ribu umat Islam di dalam Masjid. Doanya sungguh mengharukan beliau mendoakan seluruh Mujahidin di seluruh dunia.

Usai doa dilanjutkan dengan taushiyah oleh para Ulama dan Tokoh Nasional.

Beberapa hal yang disampaikan para ulama di Masjid Istiqlal siang tadi:

Ustadz Bahtiar Nasir menegaskan, acara ini hanya merupakan dakwah tentang kepemimpinan. "Masjid Istiqlal masjid kehormatan negara maka harus pelihara kemuliaannya. Saya sepakat tidak boleh ada politik praktis di Istiqlal, maksudnya kalau harus pilih partai tertentu dan membuka calon gubernur tertentu itu tentu tidak boleh," tutur di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (18/9).

Menurut dia, hal itu yang membedakan antara dakwa dengan politik praktis. "Ulama yang mengerti undang-undang, bersatu di masjid dan tenang suarakan aspirasi di masjid," tandasnya.

Bahtiar juga mengajak muslim untuk menjaga kemuliaan masjid, ketertiban, kebersihan, dan keamanan di Masjid. "Kita janji setelah ini kita cukupkan sampai disini saja orasinya dan tak usah menyebar ke mana pun. Tidak perlu ke mana-mana tapi harus sampai pesannya di umat," jelasnya.

"Jika yang 100 juta ditangkap, maka KPK juga harus memproses Sumber Waras dan kasus Cengkareng". (Ust. Bahtiar Nasir).

Sementara, Prof KH Didin Hafidhuddin mengungkapkan acara ini digelar untuk mendoakan agar pemimpin mendatang lebih baik dan memberikan perhatian penuh kepada masyarakat.

"Kita mendoakan agar mendapat pemimpin yang baru. Akhlaknya mulia, yang tidak kasar, yang selalu memperhatikan rakyat, dan tak zalim. Nah, apakah itu sebuah politik praktis? Kan kami mendoakan lho agar dapat pemimpin baik, untuk siapa? Jelas untuk umat semuanya," tuturnya.

"Jika kita bisa merapihkan shaf di dalam masjid, maka seharusnya kita juga bisa merapikan shaf di luar masjid". (KH. Didin Hafiduddin)

Sedangkan, Hidayat Nurwahid memberikan sambutannya yang mengatakan, bahwa acara ini tidak melanggar aturan. Pernyataannya itu merujuk terkait aturan tidakBOLEH kampanye Sara di hadapan publik.

"Mesjid ini gunanya untuk kita bertaqwa kepada Allah Swt.? Pertemuan hari ini tidak boleh diartikan sebagai pelanggaran aturan agama atau aturan negara," kata Hidayat.

Dia menuturkan, dalam kitab suci Alqur'an memilih pemimpin itu tidak boleh yang zalim. Maka ia menyerukan untuk memilih calon Gubernur DKI Jakarta yang tak zalim.

"Maka dari itu kita harus cari pemimpin yang tidak zalim. Kita juga perlu mengingatkan masyarakat Jakarta untuk memilih pemimpin yang tidak zalim dan bertaqwa pada Allah swt," pungkasnya

"Dari masjid kita akan hadirkan Jakarta yang Jayakarta, bukan Jakarta yang Batavia". (DR. Hidayat Nur Wahid)

Dalam kesempatanya, politikus senior PAN Amien Rais mengatakan, umat muslim harus bersatu melawan orang musyrik dan munafik.

"Sampai kapan pun kita lawan sebagai persatuan umat. Pokoknya kita kan lawan secara konstitusional, kita akan lawan secara hukum," ucap Amin yang langsung disambut Allahu Akbar oleh seluruh umat muslim yang menghadiri acara ini.

"Sebagaimana orang-orang musyrik totalitas melawan kita, maka kita juga harus TOTALITAS melawan mereka". (Prof. Amien Rais)

"Semoga Indonesia memiliki pemimpin seperti Erdogan yang sangat dicintai rakyatnya." (KH. Abd. Rasyid Abd. Syafi'i)

Lalu selanjutnya, Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Shihab kemudian menyampaikan kepada ribuan jamaah yang memadati Masjid Istiqlal.

Habib Rizieq minta umat Islam untuk waspada dengan pendangkalan aqidah yang dilancarkan oleh pihak-pihak anti Islam seperti lebih baik pemimpin non muslim asal adil, daripada pemimpin muslim tapi korupsi.

Besok, akan ada muslimah bilang, kalau begitu, lebih baik menikah pria kafir asal jujur!! Boleh tidak? Halal apa haram?

Tapi ganteng? Masa bodoh!!!
Karena lama-lama perkataan itu apabila kita biarkan akan menjadi istilah "lebih baik punya suami non muslim asalkan kaya, daripada suami muslim tapi miskin", na'udzubillahi min dzallik,

Habib Rizieq mengajak umat Islam bersatu dan berjuang untuk memenangkan Gubernur Muslim untuk Jakarta (GMJ). Habib Rizieq menyatakan alhamdulillah umat Islam masih punya sangat banyak pemimpin muslim yang bagus, jujur dan berkualitas seperti Yusril Ihza Mahendra, Sjafrie Sjamsoeddin, Sandiaga Uno, Ichsanuddin Noorsy, dan lain-lain.

Ceramah Habib Rizieq yang sangat menggelegar ini disambut dengan pekikan takbir Allahu Akbar oleh puluhan ribu jama'ah di Masjid Istiqlal.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

"Siap berjuang?"

"SIAP !!!" jawab jamaah.

"Nanti dibilang teroris"

"MASA BODO" jawab jamaah.

"Nanti dibilang ekstrim"

"MASA BODO" jawab jamaah.

"Nanti dicaci maki."

"MASA BODO" jawab jamaah.

"Nanti ditangkap polisi."

"MASA BODO" jawab jamaah.

"Nanti masuk penjara."

"MASA BODO" jawab jamaah.

TAKBIR !!!(dbs/Erwin/portalpiyungan/icl/teropongsenayan/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Jakarta
 
  Omzet Toko Daging Dharma Jaya di Kembangan Capai Ratusan Juta
  Presiden dan Wakil Presiden RI Hadiri Resepsi Pernikahan Putri Anies Baswedan
  Gelar Acara 'Jakarta Menyapa', Gubernur Anies Apresiasi Peran Kader PKK Menjaga Kesejahteraan Keluarga
  Survei CSIS Bertolak Belakang dengan Data BPS, Tingkat Kesempatan Kerja di DKI Jakarta Meningkat
  KPw BI DKI Jakarta Sebut Transaksi Digital QRIS di Jakarta Luar Biasa
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2