GORONTALO, Berita HUKUM - Masih dengan tema yang sama pada Jumat (5/10) kemarin yaitu "UNG Unggul dan Berdaya Saing", Alumni Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang kini duduk menjadi wakil rakyat di DPRD Provinsi Gorontalo, Dedy Hamzah S.Pd turut memberikan komentar mengenai kampus merah maroon tersebut.
Menurut Dedy, Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dulu itu masih cerdas dan masih dianggap kuat karena saat itu pengkaderan sangat bagus, penghormatan kepada senior itu ada, tapi ketika Kampus UNG menjadi Kampus Peradaban, seolah-olah mahasiswa tidak beradab lagi, tidak ada lagi penghormatan kepada senior-senior terdahulunya.
"Dulu saya ada kantor Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sendiri tapi sekarang tidak ada, BEM UNG juga harus dihargai, Pimpinan ribuan mahasiswa tapi tidak punya gedung sendiri, dia hanya presiden di jalanan sehingga yang muncul adalah kajian-kajian jalanan, bikin malu ketika mahasiswa UNG demo di kantor DPRD atau kantor Gubernur tapi mendahulukan emosional, tidak mendahulukan kajian-kajian", tegas Dedy, Jumat (5/10).
"Saya kemarin menerima teman-teman demo di DPRD Provinsi, tapi ketika sudah di dalam ruangan DPRD, tidak ada kajian yang matang yang di sampaikan oleh mahasiswa UNG, oleh karena itu kami berharap kepada Rektor bisa menyediakan gedung sendiri untuk BEM Universitas, kalau perlu di gabung BEM Universitas dan BEM yang lain di setiap Fakultas supaya bisa juga menyatukan Fakultas-Fakultas kita, kalau ada perbedaan, bisa di selesaikan di gedung BEM tersebut", tambahnya.
Dedy menceritakan ketika dulu dia menjadi Presiden BEM UNG mendapat fasilitas Mobil Operasional plat merah, masa Presiden BEM yang sekarang tidak bisa dapat mobil, dan mengenai keberadaan Alumni di luar sana mungkin bisa di identifikasi, lulusan UNG untuk masuk honor di sekolah saja sangat susah sekali.
"Ada Alumni yang sudah mengajar di sekolah tapi tidak membantu Alumni yang lain untuk masuk honor di sekolah itu, Alumni hanya menginjak Alumni, banyak sekali Alumni di Kabupaten, Kecamatan bahkan ada Alumni sampai tingkat Desa, dan saya sangat percaya bahwa Alumni UNG akan menjadi yang terdepan", tegas Dedy.
Selanjutnya Dedy mempertanyakan keberadaan Wakil Rektor 3 yang menangani bidang kemahasiswaan dan Alumni, menurutnya banyak Alumni yang membahasakan bahwa Alumni itu di perlukan hanya pada saat-saat ada akreditas, untuk menghindari itu maka sebaiknya Alumni juga di aktifkan.
"Hari ini kita menciptakan ribuan lulusan di luar sana, tapi berapa orang yang sudah menjadi Kepala Dinas atau Kepala Bidang di Pemerintahan, ukuran kualitas yang di pandang oleh masyarakat atau penghargaan terhadap UNG salah satunya di situ", sambungnya.
"Terakhir, karena saat ini masih dalam konteks pemilihan rektor yang telah usai, jika ada perbedaan pendapat atau perbedaan pilihan kemarin, kami menyarankan alangkah baiknya Pak Eduart Wolok sebagai pemenang Rektor merangkul kawan-kawan yang ada di luar, harap Dedy.
Menjawab komentar dari Alumni Dedy Hamzah, Rektor UNG, Dr. Eduart Wolok, ST. MT mengungkapkan bahwa Ikatan Alumni itu akan menjadi bagian dari UNG yang saling untuk mendorong dan mengatrol agar supaya ada peningkatan kompetensi, dengan Alumni kita harus bisa bekerjasama dan Alumni harus menjadi bagian yang tak terpisahkan karena Alumni itu memberikan kontribusi positif kepada almamater.
"Dan mengenai fasilitas yang di berikan untuk BEM, kita juga harus komit, Zaman saya jadi Wakil Rektor 2, Mohon maaf, saya kasih Televisi 46 inch, mesin fax, laptop, kulkas, mobil, dan setelah 1 tahun kepengurusan BEM, hilang semua entah kemana dan mobil rusak karena jadi wahana untuk belajar bawa mobil. Jadi maksud saya jika BEM menginginkan fasilitas agar dapat bekerja dengan baik maka kita harus juga bertanggungjawab untuk menjaga fasilitas ini", tambahnya.
"Yang pasti saya tidak mungkin berjalan seorang diri, saya butuh dukungan dari seluruh civitas UNG, mulai dari mahasiswa, Alumni, Dosen dan seluruh pihak yang merasa jadi bagian UNG, harus bersama-sama memajukan UNG", katanya lagi.
"Kalau mengenai perpecahan kemarin, Pak Dedy tidak usah khawatir, posisi UNG sekarang sudah aman, konsolidasi sudah kita lakukan dan sudah aman dan kita sekarang fokus untuk bekerja bagaimana Kampus UNG menjadi lebih baik, Saya memang bukan lulusan UNG, tapi mungkin darah saya lebih maroon dari kalian", tutup Eduart dengan mantap dan di sambut riuh tepukan tangan mahasiswa.(bh/ra) |