GORONTALO, Berita HUKUM - Deklarasi pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Provinsi Gorontalo yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo, Jumat (28/10) di salah satu gedung di kota Gorontalo diwarnai kericuhan.
Kericuhan bermula sesaat sebelum acara penandatangan dan pembacaan fakta deklarasi berintegritas dan damai, oleh masing-masing calon Gubernur dan wakil Gubernur diatas panggung. Masa undangan pendukung masing-masing calon yang sudah mulai keatas nyaris bakupukul akhirnya berhasil diamankan dan diturunkan oleh pengamanan dari kepolisian gabungan Polres kota yang di backup POLDA Gorontalo.
Akhirnya pembacaan deklarasi terus berlanjut, namun para pendukung yang sudah duduk kembali dijaga ketat polisi karena situasi masih memanas karena diantara pendukung masih ada yang bersitegang.
Kondisi ini terus diamankan oleh hingga masa pendukung dari masing-masing calon keluar dari ruangan sampai keluar dari gedung dan lokasi acara. Sejumlah pendukung yang dikhawatirkan akan memancing situasi kian panas, terus dikawal dan di jaga ketat serta calon Gubernur dan wakil Gubernur.
Pada rencana pemilihan umum kepala daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo periode 2017-2022, resmi diikuti 3 pasangan calon, nomor urut 1 paslon Hana Hasanah Fadel - Toni Yunus, nomor urut 2 Ruslie Habibie - Idris Rahim, serta nomor urut 3, Zainudin Hasan - Adhan Dambea.(bh/shs) |