JAKARTA, Berita HUKUM - Rencana demo Aksi Bela Islam II pada Jumat, 4 November 2016 dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, serta berbagai Ormas Islam didepan Istana Negara Jakarta, untuk menuntut keadilan dan Hukum terkait Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap telah menghina Alquran, Ustadz Felix Siauw merasa terpanggil dan bertanggung jawab serta menegaskan bahwa, Insyaallah dirinya berkewajiban untuk mengikuti Jihad Aksi Bela Islam tersebut.
Sebagaimana Ia menulis pada media sosial twitter dan facebook akun Ustadz Felix Siauw pada, Senin (31/10) adalah:
"Ini bukan soalan suku, ras dan antargolongan sebab kecintaan kepada Allah menyatukan suku, ras dan antargolongan, menjadi umat yang satu, yaitu Muslim
Ini bukan tentang pilkada, sebab hati-hati yang terpanggil bukan hanya dari Jakarta, tapi dari segenap Nusantara, bahkan beda wilayah dan negara pun bersiap
Ini bukan urusan uang, sebab yang akan meramaikan tak meminta barang balasan harta sedikitpun, bahkan pengorbanan harta untuk membela kitab yang paling dicintainya
Ini soalan aqidah yang terusik, Al-Qur'an yang dinistakan, Allah dan Rasul-Nya yang dilawan, dan para ulama yang dilecehkan, ini adalah soalan membela agama
Ini tentang melawan kesombongan dan kedzaliman, tingkah pongah penguasa yang membela kepentingan para kapitalis, yang tak menyisakan sedikitpun nurani bagi yang kecil
Ini urusan amar makruf dan nahi munkar, menyampaikan kewajiban pada ummat bahwa Tuhan mereka menyuruh untuk dipimpin seorang Muslim yang menerap syariat Islam
Maka insyaAllah, menjadi kewajiban bagi saya untuk hadir di aksi esok, 4 November 2016, dukungan kepada ulama kami di MUI untuk segera menegakkan hukum pada penista Al-Qur'an
Semoga jadi amal salih bagi kita, saksi bahwa kita tak rela Al-Qur'an dan ualam dihinakan, keluar dampingi ulama, kawal sampai penista Al-Qur'an ini dihukum seberat-beratnya
Dan ini menjadi langkah serius kita pada pihak berwenang agar tak berlambat-lambat dan lalai dalam perkara berat dan besar dalam agama, semoga Allah merahmati kita semuanya.
Orang yang diam ketika Al-Qur'annya dihina, maka hatinya tak punya kecintaan terhadap Al-Quran itu, bila tak bisa hadir maka doakan, jangan sampai kita jadi yang mencela dan melaknat, layaknya penkhianat agama," tulis Ustadz Felix Siauw.(fb/fs/bh/sya) |