JAMBI, Berita HUKUM - Satu korban dari kalangan Jurnalis roboh ketika meliput demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Wartawan Trans 7, Nugroho Anton, luka parah di wajahnya, tepatnya di bagian pelipis kanan setelah aparat kepolisian melepaskan tembakan dalam unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di Kota Jambi, Senin (17/6).
Spontan aksi penembakan tersebut menimbulkan kemarahan para pengunjuk rasa. "Saya melihat sendiri Polisi menembakkan ke arah Anton," ujar Yoce Kartika, salah seorang saksi, seperti dilansir Kompas.com hari ini.
Demonstrasi yang berlangsung sejak pukul 09:00 WIB tersebut, melibatkan sekitar 500 mahasiswa dari berbagai elemen, menuju sejumlah titik utama, yaitu Simpang Bank Indonesia, Gedung DPRD Provinsi, dan kantor Gubernur Jambi.
Saat pukul 12.00 WIB, suasana semakin memanas. Mahasiswa di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi memaksa aparat untuk membuka gerbang masuk, agar dapat berdialog dengan anggota DPRD. Namun, aparat yang berjaga menghalangi massa pendemo.
Otomatis Mahasiswa marah hingga aksi dorong-mendorong tak terelakkan antara pendemo dan aparat, hingga pada klimaksnya, salah satu polisi akhirnya melepaskan tembakan. Anton yang sedang meliput demo tiba-tiba terjatuh dengan luka parah di pelipis kanannya, Anton langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Kota Jambi.(kmp/bhc/mdb) |