Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Sumpah Pemuda
Demo Peringatan Sumpah Pemuda Tidak Kompak
Friday 28 Oct 2011 17:45:07
 

Aksi unjuk rasa di depan Istana Negara (Foto: Ist)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda, ribuan orang dari berbagai elemen mahasiswa se-Jabotabek mengepung Istana Presiden, Jakarta, Jumat (28/10). Dalam aksinya, pengunjuk rasa mendesak pemerintah Presiden SBY-Budiono, agar turun dari kursi keperesidenan. Pasalnya, rakyat sudah tidak percaya lagi. Apalagi berbagai kegagalan yang tidak bisa di tolerir.

Namun, dalam aksi tersebut para demonstran dari berbagai kelompok mengusung isu sendiri-sendiri. Dari pantauan di lapangan terlihat, orasi yang didengungkan masing-masing kelompok itu berbeda-beda. Seperti dilakukan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) yang mengusung isu kegagalan kapitalisme dan berbagai demokrasi yang mengakibatkan kemiskinan dan kejahatan.

Selain itu, tingkat korupsi makin meningkat serta merajalelanya yang dilakukan pejabat bekerja sama dengan pengusaha yang menzalimi rakyat. "Kami sudah bersumpah dengan sepenuh jika akan terus berjuang tanpa lelah untuk tegaknya hukum Islam bagi kejayaan Indonesia,” kata Ketua Badan Eksekutif BKLDK, Irawan dalam orasinya tersebut.

Sementara itu sebagian elemen mahasiswa lainnya longmarch menuju ke Bundaran HI untuk menyalurkan aspirasinya. Sedangkan aksi di depan istana tidak menggangu arus lalu lintas. Ratusan aparat dari TNI dan kepolisian, gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan polres serta polsek se-Jakarta Pusat berjaga-jaga di sekitar kawasan Monas dan Istana untuk mengawasi jalannya aksi unjuk rasa tersebut.

Sedangkan di gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa justru digelar ribuan buruh. Demo ini membuat jalur arteri Semanggi menuju Slipi menjadi macet total. Kemacetan diakibatkan penutupan jalan yang dilakukan para demonstran. Kendaraan bermotor termasuk sepeda motor yang hendak melintas pun terpaksa memasuki Jalan Tol Dalam Kota.

Namun, aksi ini tidak menuntut SBY-Boediono mundur. Ribuan buruh dari berbagai elemen masyarakat tersebut, menuntut pengesahan Rancangan Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS). Jika pengesahan batal disahkan, massa mengancam akan tetap menduduki Gedung DPR/MPR tersebut.(dbs/wmr/irw/rob)



 
   Berita Terkait > Sumpah Pemuda
 
  Ribuan Massa Peringati Hari Sumpah Pemuda, Tuntut Mosi Tidak Percaya dan Jokowi Mundur
  Peringati Sumpah Pemuda ke-93, Haedar: Hindari Benih-benih Perpecahan!
  Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-91, Anies Tekankan Kebijakan Berkeadilan di Jakarta
  Sumpah Pemuda Harus Jadi Spirit Generasi Muda
  UnRas Gerakan Indonesia Memanggil: #ReformasiDikorupsi #DemokrasiDikorupsi #BergerakBersama
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2