Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    

Demokrat Akui Tersandera Aksi Bungkam Nazaruddin
Saturday 20 Aug 2011 19:36:55
 

M Ikhsan Modjo (Foto: Istimewa)
 
JAKARTA-Partai Demokrat akhirnya mengakui bahwa aksi diam Muhammad Nazaruddin membuat Partai Demokrat tersandera. Pasalnya, banyak elite partai itu yang dituding Nazaruddin ikut terlibat dalam kasus suap Wisma Atlet. Apalagi ditambah dengan tudingan sejumlah pejabat KPK bertemu dengan beberapa petinggi Demokrat. Hal ini tentunya memperburuk opini publik bagi partai itu.

"Partai Demokrat merasa disandera, padahal itu, dengan semakin terbukanya Nazaruddin, jadi kita tidak tersandera lagi. Kalau ada yang terlibat, kami proses siapa pun itu," kata Ketua DPP Partai Demokrat M Ikhsan Modjo, usai acara diskusi di Jakarta, Sabtu (20/8).

Jika Nazaruddin terus diam, menurut Ikhsan, masyarakat tetap menganggap elite Demokrat adalah maling. Untuk itu, sebaiknya Nazaruddin bersikap terbuka saja, sehingga jelas siapa yang dianggapnya bersalah. "Anggapan di media semua pengurus Demokrat maling, karena itu keinginan kami Nazar ngomong saja. Tidak usah ditutup-tutupi," jelas Ikhsan.

Ikhsan meragukan ada pihak lain yang menyetir Nazaruddin hingga kemudian diam. Padahal, Nazaruddin adalah orang cerdas yang mengatur skenario sendiri hingga membuat surat ke SBY. Nazaruddinlah harus mengendalikan dirinya sendiri. "Yang mengendalikan Nazaruddin itu, ya Nazaruddin sendiri. Ini asumsi salah kalau ada yang bilang ia dikendalikan," terangnya.

Ikhsan menambahkan Nazaruddin bukanlah orang sembarangan. Ia pandai memainkan karakter dan cerdas. "Dia itu orang cerdas, pemain anggaran besar, jangan-jangan justru dia dalangnya," tandasnya.

Ikhsan juga menilai upaya Nazaruddin untuk melibatkan Demokrat dan Presiden SBY dalam kasusnya dinilai merupakan upaya fitnah yang keji. "Fitnah keji dan ini permainan politik keji, ini trik politik, dia mengaku enggak mau makan seolah ada yang mau meracun, itu triknya," ujarnya.

Ikhsan juga menambahkan apa yang dituduhkan Nazaruddin ke SBY sangatlah tidak berdasar. Karena sejak awal SBY menegaskan untuk memproses kasus Nazaruddin. "Disangka SBY menyandera Neneng, nanti anaknya ditangkap, berlanjut-lanjut terus-terusan yang membuat hal ini tidak fair dan Demokrat terus yang disalahkan,” tandas dia.(mic/rob)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2