JAKARTA, Berita HUKUM - Antusias mahasiswa yang ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun ini masih cukup tinggi. Mereka pun rela menghabiskan uang puluhan sampai ratusan juta rupiah agar menjadi PNS. Memang untuk menjadi PNS sekarang masih menjadi primadona di berbagai daerah dan bukan saja di ibu kota Jakarta.
Dari 1.815 calon mahasiswa yang mengikuti ujian masuk UMK 2012, sebanyak 624 pendaftar (34,38 persen) mendaftar di program studi (Progdi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Progdi lain di UMK yang diminati calon mahasiswa, yaitu Manajemen (236 pendaftar), Akuntansi (165), Teknik Informatika (165), Sistem Informasi (150), dan bahasa Inggris (121).
Tetapi dalam berbagai tes yang sudah dilakukan, ternyata masih banyak terjadi penyimpangan seperti memberikan sejumlah uang kepada panitia pelaksana agar mereka lulus tes menjadi CPNS.
Nah, oleh sebab itu dalam sebuah tayangan sebuah televisi swasta, diangkatlah pembahasan tentang PNS, yang berjudul "Seleksi PNS Bersih".
Hadir juga dalam acara dialog itu, Wamenkum HAM Denny Indrayana yang menjelaskan beberapa paparan tentang beberapa penyimpangan dalam proses tes CPNS.
Denny mengatakan, dalam setiap pelaksanaan CPNS seharusnya kita harus mewaspadai tehadap berbagai setoran yang akan dilakukan dalam setiap pelaksaan CPNS, dan kita harapkan nihil setoran.
“Kita akan upayakan ini benar-benar proses ‘CPNS’ calon pegawai nihil setoran,” kata Denny.
Bahkan dalam proses CPNS , Denny menjamin bahwa akan bersih dari KKN, dan untuk setiap oknum yang melakukan pencalonan dalam proses ujian tersebut akan ditindak tegas.
“Maka kita harus menjaga agar setiap proses ujian CPNS benar-benar berjalan bersih, dan kapan perlu selama proses ujian tersebut saya akan ikut memantau langsung agar para pengikut ujian yang melakukan pelanggaran akan dihukum sesuai dengan sistem penghukuman yang semestinya,” tegasnya.
Lanjutnya, penyelenggaraan tes CPNS juga harus dibuat sedemikian rupa, agar bebas dari KKN, kecurangan, kebocoran soal, dan main duit.
Untuk itu, setelah selesai ujian, lembar jawaban harus dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kotak yang disegel, dan selanjutnya dibawa ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk di-scan dan dipindai. Hasil ujian tersebut nantinya diserahkan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) masing-masing instansi untuk diumumkan dan tembusan ke Menteri PAN-RB serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang dulu sering terjadi di setiap daerah.
Denny juga berharap, dengan adanya seleksi yang fair/transparan ini, ke depan anak-anak Indonesia lebih giat lagi belajar, dan tidak menggantungkan pada koneksi pejabat, yang dulu bisa dibayar untuk menjadi CPNS. Tinggalkan perbuatan yang tidak baik dan tidak mendidik anak bangsa, kita harus percaya bahwa penerimaan CPNS tahun ini bersih dari KKN.
Semoga dengan terselenggaranya seleksi CPNS yang transparan, pemerintah mendapatkan PNS yang berkualitas dan profesional dalam bekerja serta menjadi birokrat cerdas, bersih dan dapat melayani kepentingan masyarakat Indonesia.
"Kita harapkan agar PNS yang berkualitas dan Profesional dapat kita ciptakan dalam setiap seleksi CPNS," pungkasnya.(bhc/opn)
|