Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Gizi Buruk
Derita Azhar di Negeri Kaya Minyak dan Gas Yang Berjulukan Serambi Mekkah
Tuesday 28 Jan 2014 13:38:08
 

Muhammad Azhar (18thn) penderita gizi buruk didampingi ibunya Salamah, terbaring lemas di ats tikar plastik di desa Geuche Ineum, Kecamatan Bandar Raya, Prifinsi Aceh, Senin.(Foto: Istimewa)
 
ACEH, Berita HUKUM - Muhammad Azhar (18) anak yatim pasangan almarhum (Abdullah) dengan Salamah (45) warga Gampong (Desa) Paloh Raya, Kemukiman Ujong Rimba, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, Profinsi Aceh, saat ini terbaring lemas di atas ranjang kecil. Tubuhnya tak ubah tulang yang hanya terbungkus kulit tipis tanpa daging. Dari celah bibirnya, terus mengeluarkan air liur, matanya menatap hampa langit-langit gubuk berkonstruksi kayu.

Di usianya yang sudah 18 tahun, Azhar tidak bisa menikmati hidup layaknya remaja seumurannya, Jangankan untuk berjalan, duduk saja tak bisa, kakinya bengkok tak bisa diluruskan, untuk makan saja harus disuapi nasi bubur, hari-hariya dihabiskan di tempat tidur.

“Sejak tiga tahun terakhir ini, kondisinya makin parah dia sama sekali tidak bisa duduk,” tutur Salamah, Ibu Kandung penderita saat ditemui Okezone di sebuah warung sederhana milik pamannya di Kawasan Jalan Sudirman, Banda Aceh, Senin (27/1).

Mulanya, Azhar terlahir normal seperti anak lainnya, tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan lumpuh layu seperti sekarang. Menurut Salamah, dia mendapat Air Susu Ibu (ASI), plus makanan pendamping berupa nasi campur pisang dua tahun penuh, tiga bulan pertama, lanjut Salamah, dia sering menangis. “Ketika saya bawa ke dokter dibilang cuma demam biasa,” sebutnya.

Ketika beranjak tahun ke tiga, keanehan mulai tampak di tubuh Azhar, meski badannya masih terlihat seperti balita normal, dia belum bisa berdiri apalagi berjalan,” Ke mana-mana harus tetap digendong,” ujar Salamah.

Sejak saat itu, tubuhnya terus menyusut, anak seusianya mulai mengenyam pendidikan sekolah dasar, dia sama sekali tak bisa sekolah, akibat fisiknya yang lemah.

Salamah memiliki 7 (tujuh) orang anak dari hasil perkawinannya dengan Abdullah, 4 (empat) telah meninggal dunia sejak usia anak-anak, dari 3 (tiga) anaknya yang tersisa, Azhar satu-satunya yang menderita lumpuh layu, kondisinya saat ini makin kritis dia tidak mendapatkan pengobatan layak, faktor ekonomi jadi sebabnya, almarhum Abdullah hanya seorang tukang becak, sedangkan Salamah ibu rumah tangga, dua kakaknya juga tak ada pendapatan tetap, gubuk (rumah) yang mereka tempati juga berkonstruksi papan sederhana di Desa Paloh Raya, Salamah mengaku hanya mengobati anaknya (Azhar-Red) pada dukun-dukun kampung. “Sesekali kalau ada uang saya bawa ke dokter atau mantri, Dokter bilang dia terkena polio,” imbuhnya.

Derita Azhar tak sampai di situ, ditengah kondisinya yang kian tak berdaya, sang ayah (Abdullah-Red) dipanggil Sang Khalik tepatnya pada 20 Oktober 2012, dia syok berat saat itu, setiap kali mendengar ibunya berkisah tentang ayahnya, Azhar langsung terisak, hal tersebut terulang saat Salamah bercerita tentang Abdullah kepada Okezone, dia langsung menangis tersedu di pembaringan, Salamah pun harus menghentikan ceritanya, untuk menenangkan nya.

“Bapaknya sebelum meninggal sangat sayang kepada Azhar, setiap pulang kerja, almarhum sering membawa Azhar jalan-jalan dengan becaknya, dan dia selalu tersenyum riang di tempat tidur, ketika ayahnya di rumah, semenjak almarhum meninggal, hilanglah semua harapan saya, untuk biaya hidup dan mengurus Azhar, hanya dari pemberian dua anaknya kakak dia yang tak seberapa, Selebihnya dari belas kasihan tetanggadi kampung, saya tidak bisa bekerja, hari-hari kerja saya, hanya mengurus dia (Azhar),” kata Salamah dengan suara terbata-bata dan mata berkaca-kaca, berupaya tegar.

Tahun lalu, Salamah pernah memohon bantuan ke Dinas Sosial Kabupaten Pidie. “Dapat Rp.1 juta, setelah itu tidak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah, kecuali hanya beras dan padi dari tetangga," berbekal uang pemberian warga, sejak empat hari lalu, Salamah memboyong Azhar ke Banda Aceh dan tinggal di rumah sederhana milik saudara iparnya, Sukri Adam, di Jalan Sudirman.

“Rencananya saya mau minta bantuan ke Kantor Gubernur, tapi kemudian Pak Wa (Paman dari Azhar-red) melarangnya, dia bilang jangan minta-minta, akhirnya saya urungkan niat ini, Saya pasrah sekarang, ” tuturnya.

Tidak ada harapan lain sekarang, selain melihat kesembuhan dia,“ Saya berharap ada yang mau membantu kami,” sebutnya.

Azhar merupakan potret buram di tengah melimpahnya uang di Negeri kaya minyak dan gas yang berjulukan Serambi Mekkah, meski setiap tahunnya, provinsi yang berstatus Otonomi Khusus tersebut mendapat kucuran dana triliunan rupiah dari pemerintah pusat di tambah lagi dikabarkan hasil migas 70% - 30% untuk Aceh, di tambah lagi dengan dana Otsus (anggaran Pendapatan Belanja Aceh tahun ini mencapai Rp11 triliun), uang sebanyak itu tidak menghilangkan pendiritaan bagi Azhar, puluhan bahkan ratusan Azhar – Azhar lainnya di Aceh tidah pernah mendapat perhatian serius dari Pemerintah Aceh. Meski dana melimpah, angka gizi buruk di Aceh relatif masih tinggi, bahkan Dinas Pendidikan Provinsi Aceh beberapa waktu lalu pernah merilis, 1.034 balita meninggal dunia pada 2013, diduga kuat akibat menderita gizi buruk, angka tersebut meningkat 49 kasus dibanding tahun sebelumnya.(okz/bhc/kar)



 
   Berita Terkait > Gizi Buruk
 
  Indonesia Juara 4 'Stunting' Dunia, Netty Aher: Negara Harus Hadir
  Selamatkan Generasi Bangsa dari Ancaman Stunting
  Derita Azhar di Negeri Kaya Minyak dan Gas Yang Berjulukan Serambi Mekkah
  Aceh Timur Lumbung Penderita Gizi Buruk
  Penderita Gizi Buruk Meninggal di Hari Kemerdekaan RI Ke 68
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2