SAMARINDA, Berita HUKUM - Diduga lalai dalam mengemudikan kendaraan bermotor miliknya sehingga nebgakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban mengalami luka dan kerusakan kendaraan milik korban hingga tidak ada perdamaian, sehingga mengantarkan M Radsanzani Suhada sebagai terdakwa dan duduk di kursi pesakitan Pengadilan Samarinda.
Sidang lanjutan dengan jaksa pengganti Gilang Gemilang, SH dari Kejaksaan Negeri Samarinda pada, Kamis (5/9) menghadirkan korban Saksi Evan Abel (16), dalam menjawab pertanyaan majelis hakim mengatakan bahwa akibat kejadian tersebut dirinya mengalami pergeseran sendi panggul dan patah tulang sendi panggul kanan, luka pada lengan kanan bawah, luka memar pada rahang bawah. dada sebelah kanan, perut sebelah kanan, jari ketiga kanan dan paha kanan.
Apakah akibat kejadian tersebut apa saksi mengalami luka, tanya ketua majelis hakim.
"Akibat kejadian tersebut saya mengalami pergeseran sendi panggul dan patah tulang sendi panggul kanan, luka pada lengan kanan bawah, luka memar pada rahang bawah. dada sebelah kanan, perut sebelah kanan, jari ketiga kanan dan paha kanan," jelas saksi korban Evan.
Sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim R. Yoes Hartyarso, SH. MH, didampingi Nugrahini Meinastiti, SH dan Budi Santoso, SH sebagai hakim anggota dengan Jaksa Penuntut Umum Melati Warna D, SH dari Kejaksaan Nergeri Samarinda, dalam dakwaannya mengatakan bahwa M Rafsanzani Suhada pada hari Senin tanggal 24 Februari 2020 sekitar pukul 06.05 Wita bertempat di Jalan KH Wahid Hasym I Kel;urahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda.
Terdakwa dengan mengemudi mobil Strada Warna Hitam KT 8209 NH bersama dengan M Fadli, Diduga kibat kelalaiannya mengakibatkan saksi Evan Abel mengalami luka berdasarkan Visum Et Repertum No. 49/IKFML/TU3.1/IV/2020 tanggal 14 April 2020 dari RSUD A.W. Sjahranie Samarinda dengan kesimpulan :
1). Pergeseran sendi panggul dan patah tulang sendi panggul kanan,
2). Luka terbuka pada lengan kanan bawah,
3). Luka memar pada rahang bawah. dada sebelah kanan, perut sebelah kanan, jari ketiga kanan dan paha kanan, terang Merlati dalam dakwaanya.
Atas perbuatan terdakwa melanggar Undang-Undang Lalu Lintas berdasarkan pasal 112 ayat (1) UU Nomor 22 tahun 2009, dengan ancaman pidana pasal 310 ayat (2) No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan jalan, tegas Me4lati dalam dakwaannya.(bh/gaj) |