CIPUTAT-Aparat Satpol Pamong Praja Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan penertiban pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi pada bulan ramadhan. Namun, kegiatan penertiban yang berlangsung di sejumlah titik itu, diduga telah bocor. Pasalnya, dari hasil penertiban tersebut, petugas hanya menjaring beberapa PSK yang biasa mangkal di sejumlah wilayah kota tersebut.
Operasi pada Minggu (21/8) dini hari tadi itu, dimulai dari Jalan Raya Tegal Rotan. Dari tempat tersebut petugas hanya berhasil mendapatkan satu wanita yang berusaha melarikan diri tepat dibawah jembatan stasiun kereta api Jurangmangu. Sedangkan tiga wanita lainnya berhasil melarikan diri.
Selanjutnya, petugas menuju pasar ciputat. Dari sini, petugas hanya menjaring empat wanita yang sedang mangkal di sebuah warung. Begitu pun saat petugas melakukan operasi di Jalan RE Martadinata, petugas hanya berhasil menjaring satu wanita. Sedangkan puluhan wanita yang berada di setiap warung remang remang berhasil kabur, sebelum petugas tiba.
Di kawasan selitar Pondok Aren, Bintaro, petugas juga hanya menangkap satu wanita. Dalam operasinya di tempat tersebut, petugas berhasil mendapatkan sepasang muda mudi yang sedang berduaan di taman. Tapi mereka tidak ditangkap, hanya diimbau untuk tidak mengulangi perbuatanya tersebut.
Dari hasil razia PSK ini, petugas langsung mengiringnya ke kantor Satpol PP Kota Tangsel. Mereka satu per satu didata identitasnya dan langsung dikirim ke tempat penampungan. Setelah menjalani rehabilitasi, mereka akan dikembalikan ke kampung halaman asalnya.
Kepala Provos Satpol PP Kota Tangsel, Badawi mengatakan, operasi ini merupakan tindak lanjut dari Perda tentang Penertiban dan Ketentraman Umum serta Surat Edaran Walikota dan MUI untuk mengamankan Ramadah dari tindakan yang meresahkan dan mengganggu kekusyukan masyarakat saat melaksanakan ibadan puasa ini
“Petugas Satpol PP melakukan penertiban di wilayah yang diduga menjadi konsentrasi PSK. Soal para wanita yang berhasil kabur itu, kebanyakan telah mempunyai jaringan tersendiri. Jadi, operasi ini bukan bocor,” imbuh Badawi mencari alsan untuk membela korpsnya tersebut.
Menurut seorang PSK yang berinisial DP, dirinya melakukan pekerjaan ini, karena himpitan ekonomi. Dirinya terpaksa beroperasi di bulan puasa ini, karena harus mencukupi kebutuhan hidupi dua anaknya yang masih kecil. “Saya terpaksa beroperasi bulan puasa ini, karena perlu uang untuk kebutuhan hidup. Apalagi menjelang Lebaran,” jelasnya lirih dengna mata berkaca-kaca.(r17)
|