ACEH, Berita HUKUM - Dinas pendidikan dan pengajaran Kota Langsa saat ini terindikasi sarang korupsi berjama'ah yang dilakukan oleh kepala sekolah bersama meneger dana BOS (Bantuan Opersional Sekolah) dalam wilayah Kota Langsa.
Hasil investigasi media ini di sejumlah sekolah, menemukan ada indikasi korupsi berjama'ah menggerogoti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilakukan oknum jajaran dinas pendidikan bersama sejumlah oknum kepala sekolah dalam wilayah Kota Langsa.
Dalam menggerogoti dana BOS, salah satu perusahaan pers Kota Langsa bersama oknum wartawannya juga terindikasi menikmatinya, hal tersebut dibenarkan Manager dana BOS pada dinas pndidikan Kota Langsa.
Diduga modus yang dilakukan untuk menikmati dana BOS dengan cara mark up kertas uji try out dan pengadaan buku pustaka, beberapa di antaranya dengan melakukan try out beberapa kali di sekolah dasar dan menengah pertama, di tingkat sekolah dasar.
Tiga percetakan yang dipakai pihak dinas pendidikan Kota Langsa, percetakan Air Langga, Askia, Prima Gama yang disebutkan Manager dana BOS difasilitasi salah satu perusahaan Pers serta oknum wartawannya di Kota Langsa.
Untuk perusahaan Air Langga saja pihak kepala sekolah harus memangkas dana BOS puluhan ribu rupiah untuk 30 soal di bagi dalam Lima paket, dan Askia 15 soal untuk tiga paket, sedangkan percetakan Prima Gama yang kelola oknum perusahaan media dan wartawannya 3 paket.
Sedangkan untuk pangadaan buku perpustakaan pada sejumlah sekolah dasar dengan harga Rp 10.000.000, pihak percetakan Air Langga menjanjikan bonus jalan-jalan ke Thailand (Bangkok). Bahkan pihak dinas pendidikan saat ini terkesan membuat program yang dananya di sedot dari dana BOS, namun tidak bermanfaat bagi guru.
Diantaranya seminar untuk guru pematerinya dari perusahaan Air Langga, perjalanan ke Malaysia pada saat Lonching Ferry dan jalan-jalan (rekreasi) kepala sekolah ke kawasan wisata Brastagi (Sumut), diduga juga menguras dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Sementara Manager Dana Bantuan Opersional Sekolah (BOS) pada dinas pendidikan Kota langsa Haliani S.pd saat dikonfirmasi media ini Jum'at (10/5) di ruang kerjanya mengatakan, saya tidak tahu itu karena semua dana BOS masuk ke rekening masing-masing sekolah, tidak melalui saya lagi.
Haliani S.pd menambahkan, pihak sekolah yang melakukannya sendiri jangan tanya saya, saya tidak dilibatkan dalam hal tersebut, bahkan satu perusahaan percetakan (Prima Gama-RED) difasilitasi oleh pihak perusahaan media dan wartawannya untuk melobi pihak sekolah, mengenai media apa cari tahu sendiri,'' ungkap Haliani S.pd lagi.(bhc/kar) |