GORONTALO, Berita HUKUM - Ketua DPD KNPI Provinsi Gorontalo Ghalieb Lahidjun, SE. MM saat menghadiri pelantikan Ketua DPD KNPI Kota Gorontalo pada Rabu kemarin, (15/01/2020) mengaku sangat bersyukur atas kehadiran Walikota Gorontalo H. Marten Taha, SE. M.Ec.Dev, karena menurut Ghalieb, Walikota Marten Taha merupakan sesepuh KNPI di Provinsi Gorontalo dan sejak tahun 1985, Marten Taha sudah menjadi pengurus KNPI di Provinsi Sulawesi Utara sampai dengan Tahun 1993 sehingga memuluskan jalan beliau menuju kursi DPRD Provinsi Sulawesi Utara.
"Saya kira, melihat prestasi Dita Anggriani Polapa, telah meruntuhkan mitologi di kalangan aktivis pemuda Gorontalo selama ini, bahwa hanya lelaki yang bisa menjadi pemimpin KNPI, dan mitologi itu telah diruntuhkan oleh saudari Dita, karena dia terpilih sebagai Ketua KNPI Kota Gorontalo, pemimpin perempuan pertama di Gorontalo," ucap Ghalieb.
Ghalieb juga mengakui bahwa pada saat ini, organisasi kepemudaan, terutama KNPI tengah mengalami satu dinamika yang bisa dibilang agak sedikit kurang sehat, dimana dari pusat ke daerah mengalami satu turbulensi organisasi dengan pecahnya KNPI secara luar biasa, bukan hanya dualisme kepengurusan, tetapi 4 lisme (pecah 4 kepemimpinan) dimana 3 aktif dan satu pro aktif.
"Hal ini sulit kita hindari, karena semuanya mendapatkan legalitas dari Pemerintah Pusat, oleh karena itu kita melakukan 2 pendekatan, yaitu pendekatan konstitusi KNPI dan yang kedua tentunya pendekatan legalitas organisasi, maka kedepan insya Allah saya membutuhkan dukungan dan bantuan dari Ketua DPD KNPI Kabupaten/Kota untuk melakukan komunikasi dengan seluruh elemen pemuda di pusat terutama KNPI, agar supaya jangan sampai KNPI Kabupaten/Kota tidak pecah, biarlah saya di Provinsi yang menjadi Tumbal atas perpecahan ini, tapi jangan Kabupaten/Kota yang rusak," tegas Ghalieb.
Kemarin juga pihaknya telah melantik kepengurusan KNPI Gorontalo Utara, dan Ghalieb menyampaikan disana bahwa hakekat kelahiran KNPI pada tanggal 23 Juli 1973 sesungguhnya lahir dari satu keinginan untuk menghindari retaknya organisasi pemuda dalam komunitas kesatuan aksi mahasiswa Indonesia pada saat itu, maka sebenarnya, KNPI ini adalah strukturisasi dari semangat sumpah pemuda untuk menghilangkan pemuda dari perpecahan itu sendiri.
"Oleh karena itu, penting sebagai organisasi, KNPI ini butuh program sesuai dengan kompetensi pembidangan struktur organisasi, tapi yang paling penting dari sekedar program, adalah bagaimana kemampuan kita sebagai pemuda untuk terus merajut persatuan dan kesatuan di dalam tubuh pemuda, terutama KNPI itu sendiri agar bisa menjaga perpecahan itu jangan terus menjalar dan merusak eksistensi organisasi kepemudaan di masa depan," tambah Ghalieb lagi.
Ghalieb menambahkan, jika hanya mementingkan kepentingan personal dan berusaha untuk mengkhianati persahabatan, merusak organisasi dan menciptakan perpecahan pada tubuh pemuda di Gorontalo, maka tunggulah kita akan menjadi sampah bagi sejarah pemuda di Provinsi Gorontalo.
"Sangat disayangkan, pemuda pecah hanya karena soal jabatan, hanya karena soal kekuasaan, saya mau perdebatan kita bukan lagi soal itu, tapi kita berdebat mengeluarkan ide dan gagasan untuk kepentingan daerah dan kemaslahatan umat bangsa," tutup Ghalieb Lahidjun.
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua DPD KNPI Kota Gorontalo, Dita Anggriani Polapa, SE saat memberikan sambutan menyatakan bahwa dari periode pertama sampai periode ke sepuluh ini, Ketua KNPI Kota Gorontalo semuanya dari Lelaki, dan ini benar-benar merupakan tantangan baru dan tanggung jawab sebagai Ketua, dimana dirinya sebagai perempuan berbaur dengan pengurus KNPI Kota Gorontalo yang mayoritas 80? adalah lelaki.
"Alhamdulillah selama ini kami sudah melakukan beberapa kegiatan, yang walaupun kegiatan pelantikan ini sudah molor 3 bulan, tadinya kita rencanakan bulan November, akhirnya molor lagi jadi Desember, karena ada beberapa kendala yang kami hadapi dan kendala itu memang di luar dugaan kami, tetapi Alhamdulillah dapat terlaksana pada malam hari ini, dan Insya Allah KNPI Kota Gorontalo kedepan akan mampu menjadi corong dan mampu menjadi wadah berkumpulnya organisasi dan mampu menjadi contoh yang baik untuk KNPI Se Provinsi Gorontalo," urai Dita.
Dita juga menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pengurus, baik dari KNPI Provinsi Gorontalo maupun KNPI Kota Gorontalo, karena kemarin, menurut Dita, sempat merengek dan meminta kepada Ketua dan Sekretaris KNPI Provinsi Gorontalo agar bagaimana pelantikan ini bisa terlaksana.
"Saya juga berterimakasih kepada bapak Walikota Marten Taha yang tidak henti-hentinya selalu mensupport kami, dan juga kepada kak Nurhadi Taha dan kepada suami saya yang sudah mensupport saya, tanpa kalian, pelantikan ini tidak akan terjadi, harapan saya kedepannya, kita sebagai pengurus KNPI Kota Gorontalo agar bisa memberikan contoh yang baik kepada pemuda dan pemudi untuk dapat melanjutkan dan mengawal kebijakan-kebijakan Walikota kedepan," tegas Dita.
"Harus setara kepemimpinan saya dengan laki-laki, mengingat pada periode kepemimpinan saya sekarang, mayoritas adalah 80? laki-laki, jadi saya dituntut untuk bermain filing, bagaimana saya harus menaklukkan laki-laki ini agar mau mengikuti semua kemauan saya dan mereka mau dibawah kendali kepemimpinan perempuan," tutup Dita Anggriani Polapa.(bh/ra) |