AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan tombol nuklirnya "lebih besar" dan "lebih kuat" ketimbang tombol nuklir milik Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Donald J. Trump @realDonaldTrump menulis, "North Korean Leader Kim Jong Un just stated that the "Nuclear Button is on his desk at all times." Will someone from his depleted and food starved regime please inform him that I too have a Nuclear Button, but it is a much bigger & more powerful one than his, and my Button works!" tulis Trump pada Rabu (3/1).
"Bisakah seseorang dari rezimnya yang terkuras dan kelaparan pangan menginformasikan kepadanya bahwa saya juga punya tombol nuklir, tapi ini lebih besar dan lebih kuat dari miliknya, dan tombol saya berfungsi!"
Pernyataan Trump melalui Twitter muncul menanggapi pidato Kim Jong-un bahwa dia memiliki sebuah tombol untuk meluncurkan nuklir yang selalu ada di mejanya sehingga AS "tidak akan dapat memulai sebuah perang".
Saling ancam senjata nuklir antara Trump dan Kim Jong-un ditanggapi sejumlah warganet dengan komentar tajam. Beberapa di antaranya menyoroti bagaimana ego kedua figur itu bisa mengorbankan nyawa puluhan juta orang.
Tweet tersebut mengacu pada alamat tahunan Tahun Baru Kim dimana dia memperingatkan bahwa dia memiliki "tombol nuklir" di mejanya, namun mempermanis ucapannya dengan mengungkapkan ketertarikannya pada dialog dan ikut serta dalam Pyeongchang Games bulan depan.
Korea Selatan telah menanggapi secara positif pembukaan Kim, yang menunjukkan 9 Januari sebagai tanggal untuk perundingan langka yang bertujuan mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea.
Namun AS mempertanyakan apakah pembicaraan bisa dianggap serius.
Korea Utara telah mengguncang masyarakat internasional dalam beberapa bulan terakhir dengan peluncuran beberapa rudal dan uji coba nuklir keenam dan paling kuat - yang konon merupakan bom hidrogen.
Ini telah mengabaikan serangkaian sanksi baru dan retorika yang meningkat dari Washington saat mendorong program senjata, yang dikatakannya untuk pertahanan terhadap agresi AS.
Pyongyang mengklaim perlu senjata nuklir untuk melindungi dirinya dari Washington yang bermusuhan dan telah berusaha menciptakan hulu ledak yang mampu menargetkan daratan AS dengan hulu ledak atom.(BBC/bh/sya) |