Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Inggris
Dosen di Inggris Gelar Aksi Mogok
Thursday 31 Oct 2013 18:31:37
 

Dosen dan staf universitas di Inggris kecewa dengan kenaikan 1% gaji.(Foto: Ist)
 
INGGRIS, Berita HUKUM - Universitas di Inggris akan menghadapi gangguan setelah dosen dan staf pendukung menggelar aksi mogok menuntut kenaikan gaji.

Para tenaga pengajar dan karyawan di universitas-universitas di Inggris ini menyatakan, gaji mereka sekarang tidak seimbang dengan kenaikan biaya hidup saat ini.

Sedikitnya 149 universitas yang akan terlibat dalam aksi ini.

Serikat pekerja sebelumnya telah menolak tawaran kenaikan 1%, yang mereka sebut tidak memperhitungkan pemangkasan 13% sejak 2009.

Serikat pekerja mengatakan aksi mogok ini akan menjadi "gangguan terbesar dalam beberapa tahun terakhir" bagi universitas di Inggris. Tetapi pihak universitas mengatakan aksi ini hanya akan "memberi dampak yang rendah".

Meski demikian pihak universitas telah memberi peringatan kepada para mahasiswa bahwa kemungkinan akan ada sejumlah pembatalan kelas dan penutupan beberapa fasilitas kampus seperti perpustakaan.

Sally Hunt, sekretaris jenderal serikat tenaga pengajar universitas, UCU, menuduh universitas memberikan gaji yang besar ke karyawan senior tetapi menolak untuk menaikan gaji mayoritas pekerja lainnya.

Dia mengatakan: "Universitas menerima surplus pada tahun lalu lebih dari £1,1 miliar, ada kenaikan gaji tetapi bahkan tidak menutup nyaris sepertiga biaya hidup yang meningkat."

Sementara ketua serikat tenaga pengajar universitas lainnya, Unison, Jon Richards, menuduh manajemen universitas "menduduki rekor surplus, memberikannya kepada manajemen senior tetapi menolak untuk memberikan gaji yang layak bagi karyawan yang membuat universitas di Inggris sebagai salah satu yang terbaik di dunia."

Seorang juru bicara Departemen Bisnis, Inovasi dan Keterampilan mengatakan: "Kecewa serikat pekerja memutuskan untuk menggelar aksi mogok. Mahasiswa memiliki hak untuk mengharapkan bahwa pembelajaran mereka tidak terganggu dengan aksi ini."(bbc/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Inggris
 
  Rishi Sunak: Siapa Dia dan Mengapa Dia Mau Menjadi Perdana Menteri Inggris Sekarang?
  Skandal Pesta dan Pelecehan Seksual di Balik Mundurnya PM Inggris Boris Johnson
  Brexit: Inggris Akhirnya Resmi Meninggalkan Uni Eropa
  Pemilu Inggris: Bagaimana Boris Johnson Meraih Kemenangan Terbesar dalam 3 Dekade
  Boris Johnson Menjadi PM Inggris dengan Dukungan Suara Kurang dari 0,34% Pemilih
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2