JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Urusan rokok ikut menyenggol kalangan wanita selang lima tahun terakhir. Senggolan itu terkait majunya gaya hidup manusia dalam dunia yang semakin modern ini.
Pasalnya, wanita akan merokok saat merasa sukses dalam berkarir atau dalam keadaan tertekan. Setidaknya, begitu menurut analisa World Health Organization (WHO) di 74 negara berbeda.
Bahkan menurut data WHO, jutaan wanita, khususnya di negara berkembang berisiko menderita beragam penyakit dan kematian dini, jika geopolitik negara bertambah, yang artinya pada negara tersebut terjadi peningkatan ekonomi yang signifikan.
Douglas Bettcher, perwakilan dari Lembaga Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan, otoritas negara-negara berkembang perlu bertindak cepat dan tegas untuk mengurangi jumlah wanita perokok. Epidemi tembakau di negara-negara itu memang masih dalam tahap awal, tetapi dapat menyebar dengan cepat akibat tren global.
Wanita Malaysia dan Indonesia Hobi Merokok
Kajian WHO menyatakan jumlah perokok remaja wanita di Malaysia meningkat tajam. Tahun 2003, terdapat 4,5 persen wanita Malaysia berusia belasan yang diketahui merokok. Ditahun 2009 terjadi lonjakan hingga 5,3 persen. Peningkatan pun terjadi di kalangan wanita dewasa. Pada 2003 terdapat 11,5 persen dan meningkat 12,4 persen di tahun 2009.
Adapun jumlah penduduk Malaysia selang tahun 2003-2009 sebesar 25.715.819 orang.
Sedangkan jumlah perokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga tertinggi di dunia. Jumlah perokok di negara-negara berkembang jauh lebih banyak dibanding jumlah perokok di negara maju.(who/sya/boy)
|