Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Prabowo Subianto
Elektabilitas Prabowo Subianto Meningkat Tajam Jelang Pilpres 2019
2017-12-20 03:56:29
 

Ilustrasi. Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra saat di Aceh.(Foto: dok.BH)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Sejumlah tokoh muncul jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Termasuk Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang sempat berduel pada tahun 2014.

Selain Jokowi dan Prabowo, juga muncul nama lain seperti, Gatot Nurmantyo, Anies Basweden, Zulkifli Hasan, Puan Maharani, Muahaimin Iskandar, Agus Yudhoyono, dan Airlangga Hartato.

Lembaga survei IDM menggelar jajak pendapat dimana pelaku ekonomi pasar tradisional menginginkan perubahan nyata di tahun 2019 mendatang.

Saat responden diajukan pertanyaan apakah pemerintah Jokowi-JK sudah merealisasikan janji kampanyenya dalam membangun ekonomi kerakyatan.

Ternyata 77.3% responden menjawab pemerintahan Jokowi-JK tidak meralisasikan janji mereka untuk membangun ekonomi kerakyatan dan tidak memprioritaskan pasar tradisional sebagaimana janjinya dalam kampanye.

"Sedangkan sebanyak 14.1% menjawab pemerintah Jokowi-JK sudah merealisasikan janjinya, walau belum dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Dan sisanya sebesar 8.6% menjawab tidak tahu," ujar Direktur Eksekutif IDM Bin Firman Tresnadi dalam keterangan tertulis, Senin (18/12).

IDM, kata Firman, pihaknya juga menanyakan kepada responden soal keadaan ekonomi keluarga selama 3 tahun terakhir.

Sebanyak 71,8% mengatakan terjadi penurunan ekonomi keluarga.

Akhirnya mereka harus mensiasati dengan cara mengurangi hal-hal yang tidak mendesak, seperti pakaian dan jumlah kebutuhan bahan Pangan yang tidak pokok misalnya susu, daging, ikan, telur dan berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit karena akan menambah biaya yang harus dikeluarkan.

"Sementara itu, 20.7% mengatakan kondisi mereka pas-pasan saja, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari tanpa bisa menyisihkan untuk menabung dan sisanya sebanyak 7.5% mengatakan kondisi ekonomi mereka membaik dan ada peningkatan penghasilan walaupun sedikit bisa untuk ditabung dan kebutuhan sosialita," katanya.

Firman lalu mengatakan pihaknya bertanya kepada responden tokoh yang layak menjadi Presiden Indonesia pada 2019.

Hasilnya, nama Jokowi dipilih 26,30 persen responden.

Sedangkan, Prabowo Subianto mendapatkan suara 44,70 persen responden.

Selanjutnya, nama Gatot Nurmantyo dengan 8,30%, Puan Maharani 3,50 persen, Muhaimin Iskandar 2,10 persen.

"Sementara Zulkifli Hasan mendapat suara 1,40 persen, Anies Basweden 2,30 persen, Agus Yudhoyono 0,80 persen dan Airlangga 4,20 persen, lantas tidak menjawab alias tidak puny pilihan 6,40 persen," bebernya.

Untuk pelaksanan survei ini sendiri, IDM melaksanakannya pada 28 November -10 Desember 2017, dan penelitian ini berlokasi di 33 (tiga puluh tiga) provinsi di Indoensia.

Jumlah responden sebanyak 2.180 orang.

Para responden pada penelitian ini tersebar secara proposional di 1090 pasar tradisonal yang tersebar di 390 kota/kabupaten.

Data berasal dari laki-laki dan perempuan yang berinteraksi di pasar tradisonal dengan ragam umur dan pendidikan. Margin of error +/- 2,1% pada tingkat kepercayaan 95%.

Adapun metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan instrumen data berupa angket. Angket dibuat berdasarkan kebutuhan data yang akan di ekplorasikan dalam penelitian, angket ini bersifat terbuka dan tertutup.

"Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner yang sebelumnya sudah dirumuskan oleh para peneliti," jelasnya.(fw/tribunnews/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Prabowo Subianto
 
  Mardani: Anies atau Ganjar Tidak Mengajak Pendukungnya Menyerang Prabowo
  Sejumlah Pernyataan Prabowo Mengundang Polemik, Soal Apa Saja?
  Koalisi Sipil Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Pesawat Mirage 2000-5 Prabowo
  Sinyal Prabowo untuk Siapa, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Atau Rizal Ramli?
  Refly Harun Sentil Prabowo Sejak Gabung Jokowi, Lupa Pernah Didukung FPI, GNPF Ulama, PA 212
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2