SOLO, Berita HUKUM - Pagi ini Densus 88 menggrebek sebuah tempat di belakang pusat perbelanjaan Solo Square di Griyan Padjang Wawean, Solo.
Upaya tak kenal lelah Detasemen Khusus 88 / Mabes Polri menggulung jaringan pelaku teror terus dilakukan.
Pagi ini detasemen berlambang burung hantu itu menggrebek sebuah tempat di belakang pusat perbelanjaan Solo Square di Griyan Padjang Wawean, Solo.
"Mereka ini pelaku yang merakit bom. Ada beberapa orang yang sudah kita amankan. Mereka terkait dengan sel teroris Depok dan juga Poso", kata seorang penyidik Densus 88 / Mabes Polri yang meminta tak disebutkan namanya saat dihubungi, hari ini.
Sementara itu Kadiv Humas Polri Brigjen Suhardi Alius menambahkan jika jumlah terduga teroris yang telah berhasil ditangkap sementara ini berjumlah enam orang.
Seperti diberitakan, pelaku perakit Bom Depok yang tak sengaja meledak di Depok pada Sabtu (8/9) yang bernama Wahyu Ristanto ternyata berasal dari Karanganyar, Jawa Tengah.
Pengungkapan asal usul Wahyu dari Karanganyar membuat polisi semakin yakin jika bom rakitan yang meledak di kompleks Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara di Jalan Nusantara, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat itu terkait dengan serangkaian aksi teror di Solo belakangan ini.
Lokasi asal Wahyu sekitar 30 kilometer (km) dengan Bayu Setiono terduga kasus terorisme yang dibekuk di rumahnya di Dukuh Tempel, Keluruhan Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar pada Jumat (31/8).
Bayu ditangkap sesaat setelah Densus 88 / Antiteror menembak mati dua teroris lainnya, Farhan Mujahidin dan Mukshin Sanny Permadi, di Solo.
Seperti diketahui, jaringan Farhan Cs ini melakukan setidaknya tiga rangkaian kasus terorisme di Solo. Yaitu penembakan Pos Pam di Serengan pada Jumat 17 Agustus yang menyebabkan dua polisi terluka.
Juga penggranatan Pos Pam di Gladak pada Sabtu 18 Agustus, dan penembakan di pos polisi di Singosaren yang menyebabkan Bripka Dwi Data Subekti gugur pada Kamis 30 Agustus.
"Saya belum bisa ceritakan kaitan langsung atau tidak langsungnya apa itu poros Depok - Solo ini, tapi seperti yang saya katakan sebelumnya, sesaat setelah bom Depok meledak, mereka di Depok ini sepertinya cukup reaktif merespon ajakan teror para ihwan - ikhwan yang di Solo", kata penyidik Densus saat dihubungi saat itu.(brs/bhc/opn)
|