BEIJING (BeritaHUKUM.com) – Kepala dana bantuan kawasan Eropa, Klaus Regling mulai membujuk Cina untuk berinvestasi dalam sebuah skema bantuan bagi negara Eropa yang mengalami krisis utang. Setelah bertemu pemimpin Cina, Regling mengatakan, tidak ada negosiasi resmi dan belum akan ada kesepakatan untuk saat ini. Tapi diperkirakan Cina mungkin akan memberikan dana sekitar 100 miliar dolar AS untuk dana bantuan.
Beijing sendiri telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka akan meminta garansi penuh atas setiap kemungkinan keterlibatan mereka. Nmaun, Regling, yang merupakan kepala eksekutif badan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) mengatakan, dia tidak bernegosiasi dengan Cina sebagai investor potensial tetapi menggelar pertemuan konsultasi untuk memutuskan syarat untuk peningkatan dana. "Jangan harap ada hasil pasti atas pembicaraan kami,'' katanya kepada kantor berita AFP.
Dia mengatakan selama ini Cina merupakan langganan yang membeli surat berharga EFSF. Ia pun menginginkan kehadiran surat berharga ini sebagai potensi investasi komersial ke Cina. Ditegaskan pula, Beijing biasanya mencari tempat yang investasi yang aman untuk surplus perdagangan mereka. "Saya optimistis kami akan memiliki hubungan jangka panjang,'' katanya.
Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick mengatakan dia meyakini Cina akan berinvestasi di Eropa hanya jika ada insentif. "Saya rasa Cina tidak akan datang sebagai ksatria putih dengan menyediakan dana bantuan untuk Eropa,'' katanya kepada BBC.
Tetapi seorang investor Jim Rogers mengatakan Cina siap untuk membantu. "Dari sudut pandang Cina, ini bantuan asing murah. Mereka akan membeli surat berharga. Saya rasa mereka akan menaruh sejumlah dana,'' katanya.
Sementara itu Presiden Nicolas Sarkozy mengatakan masuknya Yunani ke Uni Eropa merupakan sebuah kesalahan. Menurut Sarkozy Yunani yang kini terbelit utang sebetulnya ''tidak siap'' ketika bergabung dengan Uni Eropa pada 2001 silam. Para pemimpin Eropa sendiri bertemu di Brussel untuk menyetujui sebuah kesepakatan yang ditujukan untuk mencegah krisis menyebar lebih luas.
Kesepakatan ini mendapat sambutan positif di pasar global. Kerangka untuk bantuan lanjutan EFSF akan mulai dilakukan November. Jerman sebagai negara ekonomi terbesar di Eropa diperkirakan akan menjadi kontributor terbesar.(bbc/sya)
|