JAKARTA, Berita HUKUM - Sejumlah massa yang menamakan diri Front Aliansi Masyarakat Lebong (FAMAL) mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (29/10) siang. Sambil membentangkan spanduk mereka meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut dugaan kasus korupsi yang hingga kini masih menjadi misteri.
Massa dengan ciri khas kaos warna merah ini pun menilai diantaranya adanya proyek senilai Rp 23 miliar tidak ada manfaatnya bagi rakyat Lebong yang masih hidup dalam kemiskinan. "Kami dari perwakilan masyarakat Lebong, rakyat kami menangis sekarang, banyak proyek-proyek ataupun pembangunan-pembangunan yang tidak tepat sasaran, tidak menyentuh kebutuhan masyarakat," kata Aswan Fauzi Koordinator FAMAL. Dengan kawalan polisi, empat orang perwakilan FAMAL masuk ke gedung KPK untuk melaporkan dugaan berbagai kasus korupsi kabupaten Lebong, Bengkulu.
Dijelaskan Aswan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lebong hanya Rp 9 miliar tapi para pejabatnya sudah beli kendaraan pada anggaran 2011. Ini menunjukkan bahwa pejabat-pejabat Lebong tidak pernah serius memikirkan apa kebutuhan rakyat. "Kami akan melengkapi data-data dugaan korupsi tanggal 30 Oktober ini," ungkap Aswan seusai bertemu dengan staf pengaduan masyarakat KPK.(bhc/mdb) |