CALIFORNIA, Berita HUKUM - Facebook akan meluncurkan satelit yang akan menyediakan akses internet bagi daerah-daerah terpencil di Afrika. Bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa satelit asal Prancis Eutelsat, Facebook berharap satelit pertama akan meluncur tahun depan.
“Kami akan terus berusaha menghubungkan seluruh dunia—meski itu berarti melampaui planet kita,” kata pendiri jaringan sosial itu, Mark Zuckerberg.
Dalam pernyataan resmi, Eutelsat mengatakan pengguna di darat akan dapat menggunakan produk “yang telah tersedia di pasaran” untuk mengakses layanan internet setelah satelit beroperasi pada semester ke dua 2016.
“Kapasitasnya dioptimalkan untuk akses internet ke komunitas maupun langsung ke pengguna, serta menggunakan peralatan yang terjangkau dan sudah tersedia,” tulis perusahaan tersebut.
Rencana ini adalah bagian dari proyek Internet.org Facebook, yang telah menerima kritik pedas di beberapa negara.
Di India, misalnya, kalangan pebisnis bereaksi keras terhadap proyek itu dengan tudingan bahwa Internet.org memberi Facebook dan rekan-rekannya, keunggulan yang tidak adil dalam pasar internet yang sedang berkembang.
Sebelumnya, sebanyak 67 kelompok hak digital, termasuk i Freedom Uganda, Usuarios Digitales dari Ekuador dan ICT Watch dari Indonesia, telah menandatangani surat protes untuk Zuckerberg.
Mereka mengatakan Internet.org mengancam privasi, kebebasan berekspresi, serta prinsip netralitas internet.
Selain melesatkan satelit, baru-baru ini Facebook mengumumkan rencana untuk mengirimkan konektivitas internet ke darat menggunakan drone.
“Untuk menghubungkan penduduk yang hidup di kawasan terpencil, infrastruktur konektivitas tradisional seringkali sulit dan tidak efisien, karena itu kita perlu menciptakan teknologi baru,” tulis Zuckerberg.
Sejumlah perusahaan telah menyediakan layanan internet lewat satelit, namun harganya terlalu mahal dan di luar jangkauan masyarakat yang hidup di negara berkembang.(BBC/bh/sya) |