JAKARTA, Berita HUKUM - WhatsApp milik Facebook telah memiliki fitur enkripsi end-to-end yang diaktifkan secara otomatis bagi semua pengguna sejak April lalu, dan kini jejaring sosial tersebut menguji fitur serupa untuk layanan Messenger-nya.
Serupa tapi tidak sejenis, enkripsi end-to-end di Messenger adalah opsional, dan tidak diaktifkan secara otomatis.
Untuk saat ini fitur tersebut masih uji coba. Facebook mengatakan akan menggulirkan fitur tersebut terbatas untuk beberapa pengguna saja, dan akan meluncurkan secara lebih luas nantinya.
Jika Anda mendapatkan fitur tersebut, maka Anda dapat mengirim umpan balik jika mau.
WhatsApp menerapkan enkripsi end-to-end menggunakan Signal Protocol yang dikembangkan oleh Open Whisper Systems.
Untuk mendapatkan chatting yang terenkripsi dengan seseorang, Anda harus memulai "percakapan rahasia" dengan orang itu.
Hanya hal-hal yang ada di dalam "percakapan rahasia" yang terenkripsi, sementara percakapan "normal" tidak.
Untuk "percakapan rahasia", Anda juga dapat mengatur waktunya sehingga pesan yang dikirimkan akan otomatis menghilang. Konten seperti video dan GIF tidak didukung "percakapan rahasia".
Enkripsi end-to-end berarti bahwa tidak ada yang dapat mengetahui apa yang Anda komunikasikan, bahkan Facebook sendiri. Komunikasi tersebut bersifat pribadi, antara Anda dan orang yang diajak bicara, demikian seperti dikutip dari GSM Arena.(am/hr/Antara/bh/sya) |