"Panglima TNI dan Menteri" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Fahri Hamzah
Fahri: Pangkalan Militer TNI AU Dijual ke Asing
2016-03-08 10:50:11
 

Ilustrasi. Terlihat Bandara Halim Perdanakusuma dari atas.(Foto: google maps)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut, ada pangkalan militer TNI Angkatan Udara dijual ke pihak asing.

Hal itu disampaikan Fahri melalui akun twitter nya @Fahrihamzah, pada Minggu (6/3) kemarin.

"Pangkalan militer dijual ke swasta," cuit Fahri.

"Panglima TNI dan Menteri Pertahanan gencar bicara proxy war...tapi pangkalan TNI AU dibeli asing," tambahnya.

"Aset negara semakin habis... BUMN digarap kapitalis... Jokowi makin tipis," ujar Fahri.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Minggu (6/3), Hak pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta jatuh ke tangan anak usaha Lion Grup, yakni PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS).

Hal itu menyusul keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak peninjauan kembali (PK) yang dilayangkan AP II terkait sengketa Bandara Halim Perdanakusuma.

( http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/03/06/170607226/Pengelolaan.Bandara.Halim.Jatuh.ke.Tangan.Lion.Grup.Bagaimana.Nasib.Layanan.Penumpang. )

Jatuhnya Bandara Halim Perdanakusuma ke Lion Grup menjadi perbincangan dan kekhawatiran publik.

Tak kurang Prof. Dr. Sri Edi Swasono, guru besar Universitas Indonesia dan anak mantu Proklamator Bung Hatta yang cukup sengit. Ia mengirim pesan viral kepada semua grup WAG untuk mendapatkan nomor kontak Marsekal (Purn) Chappy Hakim.

Kepada mantan Kepala Staf Angkatan Udara ini, Sri Edi Swasono meminta Chappy Hakim mempelopori aksi perebutan bandara Halim Perdanakusuma dengan cara halus maupun kasar dari tangan Lion Air.

Chappy dipilih sebab nampaknya tinggal dia perwira TNI AU yang sekalipun sudah pensiun tapi masih tetap peduli pada persoalan-persoalan bangsa.

Lion Air juga disebut milik asing, bukan sekedar milik pengusaha keturunan Tionghoa Rusdi Kirana.

Lion Air dicurigai dibiayai atau dimiliki oleh Singapura. Kecurigaan itu antara lain dengan melihat nama yang digunakan: "Lion" yang nota bene sama dengan simbol Singapura.(portalpiyungan/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Fahri Hamzah
 
  Tegur Dahnil, Fahri Hamzah: Bro, Jangan Seret Pak Prabowo Ke Isu Kecil
  Fahri Hamzah Sarankan Presiden Bentuk Perppu Perlindungan Data Penduduk
  Kivlan Zen Batal Dicekal, Fahri Hamzah: Bukti Hukum Kita Diatur Segelintir Orang
  Jika Prabowo Menang, Fahri Usul SBY dan Amien Rais Jadi Menteri Senior
  Terlalu Cepat Definisikan Pahlawan dengan Pengertian Baru
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2