JAKARTA, Berita HUKUM - Solusi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam memberikan tempat tinggal layak huni terhadap ratusan Kepala Keluarga yang tinggal di wilayah Waduk Pluit, Jakarta Utara yang direlokasi ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Muara Baru, Penjaringan Jakarta Barat ternyata masih belum serius dilakukan.
Sebab, hingga saat ini banyak warga yang tinggal di Rusunawa Muara Baru tersebut mengeluhkan minimnya pasokan air bersih. Akibatnya, ratusan kepala keluarga yang merupakan relokasi dari Waduk Pluit itu terpaksa mengeluarkan uang ekstra untuk membeli dari pedagang air keliling, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Masalah fasilitas yang tidak layak di rusunawa Muara Baru itu seharusnya menjadi tamparan bagi Pemprov DKI untuk memperbaiki fasilitas yang ada. Sebab, warga yang hingga saat ini mengeluhkan masalah fasilitas buruk di rusun tersebut," kata Aryo Djojohadikusumo, Anggota DPR RI dari Partai Gerindra asal Daerah Pemilihan DKI Jakarta III yang meliputi wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu ini di Jakarta, Senin (8/6).
Tak hanya masalah fasilitas air bersih, bangunan rusun yang mudah rembes dan menumpuknya sampah yang tidak diangkut hingga menimbulkan bau busuk dikawasan tersebut semakin menambah derita warga yang tinggal di rusun tersebut.
Ini adalah bukti bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak serius merelokasi warga untuk ditempatkan di tempat yang layak. Seharusnya, Pemprov DKI cepat tanggap dalam menyelesaikan derita warganya.
"Air disini kotor sekali, jika ingin air bersih, warga harus beli," tutur Politisi Partai Gerindra ini.
Lebih lanjut Aryo meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk segera memperbaiki kondisi di Rusun tersebut. Sebab jika tidak segera diatasi maka niat baik Pemprov DKI untuk memberika tempat tinggal layak huni bagi warga berpenghasilan kecil tersebut menjadi sia-sia, dan hanya memperburuk kondisi yang ada.(ari/pg/bh/sya) |