ACEH, Berita HUKUM - Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Aceh Membangun (LSM-GRAM), Muhammad Azhar AMd, mengecam keras atas segala aksi kriminalitas di Aceh sebagaimana kasus pembakaran mobil milik caleg PNA, Herlina (38) yang diparkir di halaman rumahnya pada Sabtu (29/6) sekira pukul 04:00 WIB dini hari.
"Kita sangat menyesalkan dengan aksi premanisme ini," tegas Azhar, kepada pewarta BeritaHUKUM.com, Minggu (30/6).
Padahal seiring dengan lahirnya perdamaian di Aceh sesuai yang tertuang pada MoU Helsinki di Filandia tahun 2005 lalu, diharapkan dapat saling menjaga perdamaian, keamanan dan lain sebagainya. Namun, justru yang terjadi saat ini malah aksi premanisme yang diduga dilatar belakangi dengan politik kian merajalela.
"Kasus kriminalitas akhir-akhir ini di Aceh kian merajalela, dan ini harus diusut tuntas," pinta Azhar.
Pun begitu, LSM GRAM berharap agar penegak hukum seriusi persoalan ini, karena Aceh akan menggelar Pemilu 2014 dan dikhawatirkan jika tidak ditangani secara preventif maka dapat mengakibatkan kontra dan akan mengganggu stabilitas keamanan di Aceh.
Sebab, pengalaman buruk sewaktu Pemilukada tahun lalu merupakan pembelajaran kita bersama. Oleh karena itu diharapkan kedepan pelaksanaan pemilu aman dan berjalan secara demokratis. "Kita tidak ingin Aceh kembali konflik," tutupnya.(bhc/sul)
|