JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Ratusan massa yang tergabung Gerakan Buru Koruptor (Gebuk) mengelar aksi demontrasi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka mendesak agar KPK menangkap Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Johnny Allen Marbun karena terkait sejumlah kasus Korupsi.
Dengan membentangkan poster wajah Johny Allen berdampingan dengan seekor Gorila. Massa menuding Johny terkait kasus suap Proyek Pembangunan Pelabuhan Dermaga di Indonesia Timur, dan dugaan mark up tanah makam TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur sebesar Rp. 10 milliar.
"Kami datang untuk mendesak KPK membuktikan tidak diintervensi kekuatan Penguasa," ujar salah satu orator saat mengelar aksi. Jakarta, Kamis (15/3).
Awalnya berjalan dengan aman. Setelh berjalan 15 menit berorasi, para Pengunjuk Rasa akhirnya diterima pihak KPK. Namun setelah melapor para pendemo bergegas mebakar poster Johnny di tengah jalan raya depan KPK.
Kontan saja sejumlah pihak Kepolisian yang mengawal aksi melakukan pencegahan. Namun dengan jumlah massa yang banyak, akhirnya pendemo lebih memanas dengan melakukan pembakaran sebuah ban mobil. Akhirnya Aksi saling dorong antara Polisi dengan Pendomo pun terjadi hingga sebuah ban yang terbakar telah hangus sebagiannya.
Namun, setelah melakukan negosiasi antara kedua kubu tersebut, akhirnya api dapat dipadamkan petugas, dan pendemo pun mulai meninggalkan kantor KPK.
Sementara itu, Ajudan Johhny Allen Marbun, Roy mengaku belum mengetahui tuduhan tersebut. “ wah saya belum tahu dan Bang Johny sendiri belum berkomentar apa pun,”tuturnya saat dihubungi BeritaHUKUM.com.
Sebetulnya ini bukan pertama kalinya anggota Komisi VII DPR RI ini, di tuduh melakukan Korupsi. Beberapa waktu lalu puluhan orang yang tergabung dari Ikatan Remaja Masjid Anti-korupsi (Irmasi) menggelar salat gaib untuk Jhonny Allen Marbun di depan gedung KPK, Jumat (9/3/2012).
Salah satu juru bicara Irmasi, Tri sulistyono mengatakan Johnny Allen diduga terlibat menggelembungkan anggaran Rp10 miliar untuk pembelian tanah di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur. "Mantan ajudan Jhonny sendiri, Selestinus A Olla sudah melaporkan ke KPK," katanya. (dbs/rob/spr)
|