JEPANG, Berita HUKUM - Sebuah gempa kuat berkekuatan 7,1 Skala Richter atau SR melanda Jepang selatan pada Sabtu pagi (16/4), hampir 24 jam setelah gempa kecil melanda wilayah yang sama dan menewaskan 9 orang.
NHK Jepang mengatakan jumlah panggilan yang datang dari warga melaporkan orang-orang yang terjebak di dalam rumah dan bangunan.
Gempa mengguncang wilayah Kumamoto di 01:25 Sabtu. Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan untuk tsunami hingga 1 meter (3 kaki) di sepanjang pantai barat pusat gempa di Kumamoto. Badan itu mengatakan beberapa pembengkakan gelombang telah mencapai pantai Ariake dan Yatsushiro, tapi tidak ada perubahan yang terlihat dalam rekaman ditampilkan di NHK.
Sirene kendaraan patroli terdengar di latar belakang saat NHK melaporkan dari kota paling terpukul dari Mashiki. Tanah aspal luar balai kota memiliki celah baru, tampaknya dibuat oleh gempa terbaru.
Gempa lemah sebelumnya, berkekuatan 6,5 gempa Kamis menjatuhkan bangunan dan melukai sekitar 800 orang, selain sembilan kematian. Pusat gempa Sabtu itu sekitar 12 kilometer (8 mil) barat laut dari Kamis, dan pada kedalaman sekitar 10 kilometer (6 mil), gempa Sabtu lebih dangkal.
Gempa susulan ini memukul warga yang masih shock dari kengerian malam sebelumnya dan menderita melalui lebih dari 100 gempa susulan.
Sementara, pada gempa sebelumnya, Tim penyelamat terus melakukan pencarian terhadap para korban yang terperangkap di bawah reruntuhan, sesudah gempa menghantam selatan Jepang hari Kamis (14/4).
Setidaknya sembilan orang meninggal dan 860 luka-luka akibat gempa 6,2 skala magnitude di kota Kumamoto, Pulau Kyushu.
Intensitas gempa ini serupa dengan yang terjadi pada tahun 2011 yang memicu terhadinya tsunami yang menghantam reaktor nuklir di Fukushima.
Kebanyakan korban tewas berada di kota Mashiki, dekat Kumamoto karena runtuhnya sebuah gedung apartemen dan rusaknya rumah-rumah di sana.
Sebanyak 40.000 orang sempat meninggalkan rumah mereka, termasuk mereka yang harus tidur di luar rumah mereka yang dekat dengan pusat gempa.
Hingga Jumat sore (15/4) waktu setempat, sebanyak 130 gempa susulan terjadi. Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan menyusul gempa ini, dan dua reaktor nuklir di Sendai, yang berada di sebelah selatan pusat gempa, beroperasi secara normal.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pemerintah mengerahkan ribuan polisi, anggota pemadam kebakaran dan tentara untuk operasi penyelamatan. Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer dan diikuti oleh gempa susulan dengan besar 5,7 skala magnitude, 40 menit kemudian.(AP/BBC/bh/sya)
|