*Sudah 200 korban Tewas Ditemukan
ANKARA (BeritaHUKUM.com) – Tim penyelamat di Turki timur hingga Senin (24/10), berhasil menarik empat korban yang masih hidup dari tumpukan puing-puing akibat gempa bumi, yang sejauh ini menewaskan 260 orang.
Salah seorang korban yang diselamatkan menelepon polisi ketika dia terperangkap di bawah puing-puing gempa yang menerjang Minggu.
Sementara itu sekitar seratus dilaporkan masih hilang dan petugas penyelamat berburu dengan waktu untuk menyelamatkan mereka. Di salah satu lokasi tempat ambruknya 20 apartemen, sekitar 80 orang masih belum ditemukan, termasuk seorang anak perempuan berusia enam tahun.
Alat-alat berat dan anjing pelacak dikerahkan untuk mencari korban yang selamat dengan bantuan para warga yang menggunakan peralatan seadanya. Lembaga-lembaga bantuan sudah mendirikan tenda, dapur umum maupun rumah sakit darurat di dua kota yang yang paling menderita akibat gempa, yaitu Van dan Ercis.
Sementara Menteri Dalam Negeri, Idris Naim Sahin mengatakan, jumlah korban ban yang terperangkap di reruntuhan di Ercis tidak sebanyak yang diperkirakan semula. "Mungkin terdapat sekitar 100 orang (di bawah reruntuhan). Bisa lebih banyak atau bisa lebih sedikit, tapi bukan seribuan," tuturnya, seperti dikutip kantor berita AP.
Pemerintah memperkirakan sekitar 970 bangunan ambruk di kawasan gempa. Sebagian ambruk dengan mudah karena dibangun dari batu bata yang terbuat dari tanah lumpur. Sekitar 2.400 petugas penyelamat dikerahkan dalam upaya pencarian dan pemulihan, yang didukung oleh 680 petugas kesehatan, 108 ambulans, dan 12 anjing pelacak.
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan sudah berkunjung ke kawasan gempa pada Minggu (23/10) kemarin, telah menegaskan bahwa negaranya masih mampu menangani dampak gempa ini tanpa bantuan dari negara lain.
Gempa Kuat
Gempa kuat ini, telah di Turki ini telah mencapai ratusan jiwa. Kebanyakan korban dilaporkan berada di kota Ercis, dekat perbatasan Iran, dimana lusinan bangunan runtuh akibat gempa berkekuatan 7,2 SR pada Minggu (23/10).
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mengunjungi kawasan Van, memastikan 200 orang meninggal, 45 di kota Ercis dan 93 di Van. Dia menambahkan 350 orang lainnya luka-luka. Lebih dari 80 bangunan, termasuk asrama, runtuh akibat gempa di kota Van.
Gempa juga menyebabkan saluran telepon putus dan aliran gas di sejumlah kawasan sengaja dihentikan untuk menghindari resiko kebakaran. Turki merupakan salah satu negara yang rentan dengan gempa. Dua gempa pada tahun 1999 dengan besaran lebih dari 7 Skala Richter menewaskan 20.000 orang.(bbc/sya)
|