JAKARTA, Berita HUKUM - Calon presiden Prabowo Subianto menghadiri peringatan HUT ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Hall Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (6/2).
Prabowo disambut langsung Presiden FSPMI Said Iqbal serta pasukan garda metal yang membuat barikade. Para buruh menyanyikan yel-yel serikat pekerja dan meneriakkan ganti Presiden 2019.
"Siapa kita, Prabowo-Sandi. 2019, ganti presiden. Tepuk tangan yang meriah untuk presiden kita Prabowo Subianto," kata Said Iqbal di hadapan ribuan buruh, Rabu (6/2).
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan rasa hormat dan terima kasihnya kepada seluruh buruh dan serikat pekerja.
"Kawan-kawan pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia dan KSPI. Selamat ulang tahun FSPMI ke-20," ujarnya.
Menurut Prabowo yang juga ketum Partai Gerindra, hari ulang tahun FSPMI bertepatan dengan ulang tahun partainya. Karena itu, dia menilai bahwa Tuhan telah menyatukan kesamaan visi dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Hari ini adalah juga hari ulang tahun Partai Gerindra. Bayangkan, kok bisa ulang tahun kita sama, artinya sangat besar kemungkinan bahwa sudah dari sananya mengatur hati kita jadi satu untuk memperjuangkan hak dan kemakmuran rakyat Indonesia," paparnya.
Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Uno itu mengungkapkan bahwa yang pertama kali mendukung dan memintanya menjadi presiden di pilpres kali ini adalah serikat pekerja dan buruh, sebelum partai politik menyatakan dan memberikan dukungan resmi.
"Pada tanggal 1 mei 2018 di Istora Senayan belum ada partai yang mendukung saya, tapi kawan-kawan buruh sudah meminta saya untuk maju sebagai presiden. Maka saya sangat merasa terhormat dan terharu atas militansi dan keberanian kalian," jelas Prabowo.
Prabowo menerima mandat dan kepercayaan yang diberikan serikat buruh dan parpol untuk maju dalam pilpres karena memahami dan mengerti apa yang harus dilakukan dalam menata dan mengelola Indonesia menjadi lebih baik.
"Saya maju karena benar-benar kita mengerti apa yang harus kita lakukan, dan kita paham untuk mengubah kehidupan bangsa Indonesia. Karena kita tahu betapa kaya negara kita. Kalau kita miskin ngapain orang-orang asing ke sini. Dari dulu orang asing yang ke sini, Belanda yang kesini bukan kita yang ke Belanda karena mereka ingin mengambil rempah-rempah kita kekayaan alam kita," papar Prabowo.
Karena itu, dia menegaskan jika diberikan mandat oleh rakyat untuk memimpin maka akan membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi. Dengan begitu, kehidupan masyarakat yang adil dan makmur dapat tercapai.
"Kita ingin membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi. Tidak ada jalan lain. Saya pelajari negara-negara kaya yang pemimpinnya tidak pandai mengelola karena pemimpinnya korupsi, negaranya pasti menjadi lemah," demikian Prabowo.
Sementara, sebelumnya ribuan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ini berdemo di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (6/2).
Presiden FSPMI sekaligus Presiden KSPI, Said Ikbal saat melakukan demo mengatakan bahwa kegiatan itu dilaksanakan sekaligus dalam merayakan HUT ke-20 FSPMI.
"Pada hari ini FSPMI merayakan hari ulang tahunnya ke-20, kami merayakan tidak berhura-hura atau bersenang-senang karena keprihatinan kaum buruh pada saat ini masih di bawah batas garis kemiskinan," katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (6/2).
"Karena itu kami berdemonstrasi sesuai konstitusi menyampaikan tuntutan-tuntutan pada pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan serempak di 20 kota-kota industri," lanjut dia.
Ia menyebutkan ada beberap tuntutan yang mereka sampaikan pada hari ini, di antaranya mengenai lapangan pekerjaan, kemudian ancaman PHK dan dampak revolusi industri 4.0.
"Kemudian isu mengenai BPJS Kesehatan menolak permenkes No.51 tahun 2018 dimana ada urun biaya, lalu cabut PP No. 78 tahun 2015 tentang upah yang murah kemudian kita juga minta stop outsourching dan pemagangan," jelas Said.
"Terakhir kami minta ojek online, kami minta drivernya bonus diberikan Rp 4000 sampai 5000 perkilometer bukan Rp 2000 sampai 2500," tambahnya.
Said menyampaikan usulan ini sudah pihaknya sampaikan ke pemerintah, baik ke menteri tenaga kerja maupun Presiden melalui surat yang dikirimkan dan juga tentu melalui teman-teman media.
"Tidak ada pertemuan dengan KSP maupun pihak istana yang menerima karena lebih memang dalam penyampaian anspirasi," ujarnya.(dbs/wah/RMOL/tribunnews/bh/sya) |