MEDAN, Berita HUKUM - Aksi penggerebekkan markas judi jackpot yang dilakukan petugas Unit Judi Sila Polresta Medan di Jalan Erlangga, Kampung Kubur, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Jumat (31/3) meninggalkan ironi dan diduga melanggar HAM.
Bagaimana tidak, 1 dari 9 orang yang diamankan saat penggrebekkan berlangsung, ternyata sedang menjalankan ibadah salat Ashar. Dia adalah Nyonya Kartika (34), perempuan malang yang tinggal di sebelah rumah dengan lokasi yang diduga sebagai tempat judi jackpot tersebut.
“Udah gila bapak ini. Aku lagi salat di loteng rumah pun ikut ditangkap. Padahal aku enggak tahu apa-apa. Apalagi dituduh ikut dalam bisnis itu. Hanya karena rumahku bersebelahan dengan rumah yang digerebek, aku ikut ditangkap,”ujar Kartika sambil menangis saat hendak dibawa ke dalam mobil petugas.
Menangapi hal itu, Kanit Judi Sila Polresta Medan, AKP Jama Kita Purba saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, kartika sedang sholat. Namun pihaknya mencurigai jika kartika merupakan bagian dari bisnis judi jackpot yang digelar di lokasi judi tersebut.
“Terlibat atau enggak nanti kita buktikan dari penyidikan. Semua yang kita curigai masih kita amankan, dengan status saksi. Kalau memang tidak terlibat, akan kita antar pulang,” ujar AKP Jama.
Untuk diketahui, dari penggerebekan tersebut, polisi berhasil mengamankan 80 unit mesin judi jackpot, puluhan senjata tajam, dan 2 pucuk senjata mainan jenis air softgun. Polisi juga mengamankan 9 orang, yang diduga sebagai pemain, pekerja dan pemilik dari markas judi tersebut.(bhc/oke/dar) |