JAKARTA (BeritaHUKUM.com) Partai Golkar menyambut gembira hasil jajak pendapat yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI). Hal ini menyusul penempatan partai berlambang pohon beringin itu menempati posisi pertama. Hasil ini menunjukan kerja keras dari seluruh jajaran kader partai tersebut.
Itu hasil survei yang dilaksanakan awal Febuari 2012 ini, kalau pemilu digelar sekarang, Golkar pasti juaranya. Kami sangat menghormati hasil survei LSI itu. Hasil survei itu merupakan cermin kerja keras seliruh jajaran kader Golkar, kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso kepada wartawan di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/1).
Mengenai sStagnasi perolehan suara dalam survei itu, menurut dia, akan menjadi cambuk bagi seluruh kekuatan elemen partai untuk berbuat lebih baik lagi ke depan. Selain akan mempertahankan dukungan publik, pihaknya juga akan mengejar suara mengambang yang berdasarkan hasil survei LSI cukup besar, yakni 28 persen.
"Stagnan tapi dinomorsatukan sampai 2014, tidak apa-apa. Kami akan berusaha mengejar (suara mengambang). Kami akan kerja lebih keras lagi untuk meningkatkan perolehan suara, agar kami bisa merebut kembali sebagai pemanang pemilu, seperti dalam Pemilu 2004 lalu, jelas dia.
Sedangkan Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin mengatakan, semboyan perjuangan 'Padi Mulai Menguning' yang kerap didengungkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tampaknya cukup manjur. Hasil survei LSI menimbulkan optimisme bagi kader Golkar untuk mempertahankannya hingga Pemilu 2014 mendatang.
"Memang pemilu masih lama. Tapi kami akan berupaya mempertahankannya. Bahkan, meningkatkan hingga menjelang Pemilu 2014. Memang hasil survei tidak absolut, tapi bisa sebagai parameteruntukmendapatkan hasil absolut pada pemilu mndatang, tegas dia.
Seperti diberitakan, LSI mengeluarkan hasil surveinya terhadap sembilan parpol. Hasilnya menunjukan bahwa jika pemilu dilaksanakan hari ini, maka Partai Golkar keluar sebagai pemenang. Golkar mendapatkan suara 15,5 persen, Partai Demokrat 13,7 persen, PDIP 13,6 persen, Gerindra 4,9 persen, PPP 4,9 persen, PKB 4,6 persen, PAN 4,1 persen, PKS 3,7 persen.(inc/rob)
|