JAKARTA, Berita HUKUM - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari Minggu (20/1) memimpin rapat kepada Para Walikota dan Camat untuk memberi pengarahan tentang “Pengendalian Banjir” di Wilayah DKI Jakarta” di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Minggu (20/1).
Selain walikota, camat, turut juga diundang dalam rapat Kadis Kebersihan, Kadis Kesehatan, Kepala Bappeda, Kedis Perhubungan, Kadis PU, Dirut PAM Jaya, Kepala Satpol PP, dan instansi terkait lainnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja (Ahok) tidak hadir dalam pengarahan tersebut.
Dalam rapat Jokowi mengatakan ingin menyatakan beberapa hal yang bekaitan dengan banjir yang sedang dihadapai warga DKI. Dari hasil lapangan yang telah ditinjau menurutnya masih dikelola dengan cukup baik.
Namun dia mengingatkan agar setiap masalah yang muncul segera dilaporkan untuk memutuskan langkah-langkahnya. “Karena sampai sekarang saya belum pernah ditelepon soal kondisi lapangan,” katanya saat memimpin rapat.
Dalam Rapat Koordinasi tersebut Jokowi memberikan 5 arahan penting:
1. Agar semua jajaran Pemprov DKI memperhatikan isu-isu besar di masyarakat. Setiap ada kerusakan infrastruktur penting harus diperhatikan dan dilaporkan. Isu-isu besar masyarakat harus memperhatikan. Jebolnya bendungan di Latuharhary, harus menjadi fokus. Jangan sampai tambah besar, tambah besar. Seperti itu, tolong segera diberitahukan
2. Adanya korban, misal di UOB. Kalau memang diapastikan ada korban di dalam. Semestinya hari pertama konsentrasi di sana. Korban manusia menjadi prioritas nomor 1. Saya mesti diinfo dari BNPB, Pemadam Kebakaran, saya bisa menentukan apa yang bisa kita kerjakan. Hal-hal yang menyangkut keselamatan manusia harus dinomor 1 kan
3. Prioritas kebutuhan dasar disediakan di tempat pengungsian-pengungsian besar, misalnya makanan, air bersih, MCK, selimut, pakaian
4. Meminta Walikota membangun partisipasi lokal, pengusaha, masyarakat, untuk melakukan tindakan tanggap darurat ini
5. Semua kegiatan penting dipastikan berjalan dengan baik. Sekolah-sekolah harus tetap dilakukan dengan pelajaran ringan, evakuasi banjir di tempat yang kurang aman harus disegerakan. baik menyangkut adanya jumlah korban, cakupan luas bencana dan jumlah pengungsinya, kemudian perkembangan evakuasi
Jokowi memeberi contoh di kawasan Pluit, Penjaringan. Menurutnya masih banyak yang perlu dievakuasi karena tidak mau ke luar dari rumahnya, kemudian prasarana sekolah,
“Tolong nanti disampaikan. Berikan pelajaran yang ringan-ringan kepada anak-anak, pastikan ada di tempat,” tegasnya, seperti yang dikutip dari citizenjurnalism.com, pada Minggu (20/1).
Jokowi juga menghimbau agar situasi dan kondisi pelayanan umum dijaga.
“Kita berharap tidak ada hujan besar, tapi bapak ibu juga harus bersiap-siap, Minggu depan akan ada hari hujan besar, pas air pasang naik. Siapkan sarana prasarana evakuasi kalaupun nanti terjadi,” Himbauan tersebut mengakhiri pengarahnya.(van/mad/czl/bhc/opn) |