GORONTALO, Berita HUKUM - Peserta Apel pagi di lingkungan Sekertariat Pemerintah Daerah (Setda) Provinsi Gorontalo dikagetkan dengan aksi mendadak yakni tes urine oleh jajaran Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) yang diperintahkan langsung oleh Gubernur Gorontalo, Drs. Rusli Habibie sesaat setelah pelaksanaan Apel Pagi, Senin (22/10).
Langkah yang dilakukan oleh Gubernur ini, disinyalir karena penggunaan narkoba telah merambah dikalangan Pegawai Negeri terutama di lingkungan Provinsi Gorontalo. Tes urine dilakukan kepada seluruh aparatnya, mulai dari staf biasa, hingga ke pejabat eselon 2 dan 3 hingga Gubernur sendiri.
Dalam hal ini jika terbukti jika ada aparat yang menggunakan narkoba, terancam dengan Undang Undang Psikotropika Pasal 21 ayat 1 huruf a, b, c dan Pasal 21 ayat 1 huruf d,e,f.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNNP Provinsi Gorontalo, drg. Nursyamsi mengatakan, dari tes urine yang dikumpulkan berjumlah sekitar 300 sample dan hasilnya akan diserahkan ke Gubernur dalam waktu satu minggu.
"Sampel yang berhasil dikumpulkan sekitar 300, dan dalam jangka seminggu hasilnya akan diserahkan ke Gubernur," kata Nursyamsi.
Menurutnya, persoalan narkoba selama ini telah menjadi perhatian serius Gubernur, dibuktikan dalam tahun ini saja sudah dua kali tes urine tersebut dilakukan.
Komitmen Gubernur terhadap narkoba ternyata mendapat apresiasi dan dukungan positif dari salah satu legislator Provinsi Gorontalo, "Selaku Anggota Komisi I, saya sangat apresiasi apa yang dilakukan oleh Gubernur. Memberantas peredaran narkoba bukan satu hal mudah. Tapi dengan komitmen yang kuat, kita dapat memulai hal-hal seperti ini," ujar Anggota Komisi I, Conny Gobel.
Bahkan bagi Srikandi PAN ini, bila perlu tes serupa dilakukan kepada wakil-wakil rakyat di DPRD bila benar-benar konsisten terhadap pemberantasan narkoba. "Dalam artian pemberlakuan tes urine tidak mengenal batas, kepada pejabat-pejabat pun hal yang sama dilakukan. Komitmennya bukan sekedar slogan say no tapi don't use to narkoba," tandasnya. Berdasarkan bocoran informasi, disinyalir pada tes urine tersebut, ada 6 pegawai yang positif narkoba.(bhc/shs)
|