SAMARINDA, Berita HUKUM - Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI yang ke - 67 Tahun di Propinsi Kalimantan Timur (Kaltim), di pusatkan di Stadion Madiyah Samarinda, detik-detik peringatan yang dipimpin langsung oleh Inspektur Upacara Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak terjadi insiden mati lampu. Sehingga pelaksanaan tanpa sound syistem yang membuat Gubernur Awang Faroek Ishak sangat kecewa dengan perusahaan milik negara PLN tersebut.
Upacara yang dihadiri petinggi Kalimantan Timur, Pangdam VI Mulawarman Maijen Subekti, Kapolda Kaltim, Drs. Anas Yusuf, Dandrem Aji Suryanata Kesuma Maijen Gadang Pambudi, Eyakil Gubernur Kaltim, H. Farid Wadjedi, Ketua DPRD Kaltim H.M. Mukmin Faisal, Walikota Samarinda H. Sahari Jaang,SR, serta para Legiun Veteran dan undangan yang memadati tribun stadion madya sempaja Samarinda.
Upacara detik-detik peringatan HUT RI Ke - 67 yang dipimpin Gubernur Awang Faroek awalnya penuh hikmat, namun memasuki Hening Cipta untuk mengenang jasa para pahlawan yang dipimpin Gubernur, tiba-tiba lampu PLN padam dan membuat jalannya upacara tersebut tidak sempurna.
Namun pasukan pengibar duplikat bendera merah putih yang dikawal pasukan TNI tetap semangat melaksanakan tugas, demi mengenang perjuangan detik - detik Proklamasi 17 Agustus 1945 silam.
Balkis Nursamsia (17) dari Madrasah Aliyah Negefi 1 Samarinda, yang membawah baki dengan langkah pasti menaiki anak tangga tribun kehormatan, dan langsung menerima bendera dari Gubernur yang didampingi ketiga rekannya, yaitu: Ahmad Kartolo dari SMKN 2 Kabupaten Malinau, Tarmizi dari SMAN 11 Samarinda serta Robby Surya dari SMAN 1 Sangata Kabupaten Kutai Timur, sukses mengibarkan duplikat Merah Putih tersebut.
Usai upacara, Gubernur Awang Fariek Ishak mengatakan, rasa kekecewaan dan menyesal yang mendalam terkait insiden mati lampu PLN dan genset stadion madya yang tak berfungsi, "Saya sangat kecewa sekali dengan PLN yang mati lampu saat upacara, demikian juga dengan panitia yang tidak siap dengan cadangannya. hal ini menambah kurang hikmatnya upacara peringatan kemerdekaan RI ini. Saya akan kirim surat peringatan kepada PLN tentang masalah ini, saya sangat kecewa", ujar Awang dengan raut wajah kesal.
Hal yang sama dilontarkan juga dengan penuh rasa kecewa yang datang dari Pangdam VI Mulawarman Maijen Subekti, "Saya sangat kecewa terhadap insiden mati lampu saat berlangsungnya upacara detik - detik pelaksanaan peringatan hari kemerdekaan ini, padahal kemarin sore saat geladi bersih semuanya dalam keadaan baik", jelas Subekti.
Walikota Samarinda, H. Sahari Jaang saat dikondifmasi media juga mengatakan, "Ini sangat disayangkan, akibat kejadian mati lampu tadi dan sangat memalukan sekali, Saya segera cek kepada PLN kenapa mati lampu saat upacara tadi, tetapi untuk persiapan sore nanti saat penurunan bendera, kami akan persiapkan genset tambahan sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali", ujar H. Sahari Jaang.
H. Sahari Jaang dengan kesal juga mengatakan, "Hanya urusan peringatan saja tidak bisa kita lakukan, apalagi kalau kita berperang. untungnya saya puasa, kalau tidak saya marah sekali", pungkas H. Sahari Jaang.(bhc/gaj) |