JAKARTA, Berita HUKUM - Mantan Presiden Republik Indonesia Bacharudin Jusuf Habibie meminta organisasi mahasiswa termasuk Himpunan Mahasiswa Islam tidak terlalu dekat dengan politik praktis.
"Organisasi mahasiswa tidak bisa terlalu politis," kata Habibie seusai menghadiri pembukaan Rapat Pleno III Himpunan Mahasiswa Islam di Jakarta, di Aula Serbaguna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta, Jalan Gatot Subroto Kav 40-41, Jakarta Selatan. Minggu (24/2). BJ Habibie juga meminta HMI mereview nilai dasar organisasinya agar menyesuaikan dengan zaman.
Dalam pidatonya Habibie menyampaikan agar pemuda tidak takut menjadi pemimpin. Dia mencontohkan dirinya yang begitu tamat SMA langsung bersekolah ke Jerman sehingga tidak sempat mengecap organisasi mahasiswa. Habibie menyampaikan, dia sama sekali tidak menyiapkan diri pernah menjadi menteri. "Saya cuma pengen bikin pesawat terbang," ujarnya.
Sementara itu perwakilan cabang HMI yang datang dan mengikuti kegiatan tersebut diantaranya dari Cabang Tual, Sorong dan Palu yang menginap di Sekretariat PB HMI-MPO. Selain itu ada yang ditampung HMI Cabang Jakarta, seperti sejumlah perwakilan pengurus HMI Cabang Pekanbaru.
HMI bisa meninjau kembali nilai dasar organisasi yang sudah dipakai sejak pertama kali didirikan 66 tahun yang lalu. "Agar bisa mempersiapkan menjadi kader pembangunan," tegas Habibie.
Menurut dia, seorang pemuda hanya menunggu saja menjadi pemimpin. Misalnya pemimpin di tingkat keluarga, organisasi, kelurahan, Gubernur, hingga Presiden. Karena itu dia juga meminta pemuda menyiapkan kualitas diri. Dia khawatir karena perilaku sebagian besar orang di Indonesia hanya ikut-ikut negara lain.
"Bicaranya atas nama rakyat tapi tidak mencerminkan rakyat," jelasnya. Selain itu Habibie mengungkapkan bahwa pada waktu awal didirikan, HMI memang bergerak di bidang politik. Namun, hal tersebut wajar karena pada saat itu semua elemen masyarakat berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.(dbs/bhc/mdb)
|