JAKARTA, Berita HUKUM - Seorang hacker telah menemukan celah berbahaya di Facebook. Ia pun coba melaporkannya kepada tim keamanan jejaring sosial tersebut. Tapi karena tidak dianggap, ia kemudian meretas akun Mark Zuckerberg.
Awalnya 'hacker putih' bernama Khalil coba menjelaskan kepada Facebook mengenai bug yang ia temukan. Bahkan melalui blog pribadinya, ia membeberkan apa saja celah jejaring sosial itu berikut cara untuk menghilangkannya.
Namun sayangnya menurut Facebook apa yang ditemukan hacker asal Palestina itu bukanlah celah berbahaya yang perlu dikhawatirkan. "Maaf, itu bukan bug," tulis email balasan tim keamanan Facebook kepada Khalil.
Merasa temuanya itu tidak digubris, Khalil pun nekat menulis pada wall akun Facebook Mark Zuckerberg yang sebenarnya tidak bisa dilakukan oleh orang asing.
"Pertama-tama saya minta maaf telah membobol privasi wall Anda. Saya tidak punya pilihan lain untuk melaporkan apa yang sudah pernah saya kirimkan ke tim Facebook," tulis Khalil pada akun penemu jejaring sosial Facebook itu.
Sesaat setelah itu terjadi para tim Facebook langsung menghubungi Khalil untuk meminta beberapa informasi soal celah yang ia temukan, akunnya pun sempat dibekukan sebagai bagian dari tindak pencegahan.
Seperti dikutip detikINET dari Gizmodo, Senin (19/8)), para penemu lubang di Facebook biasanya akan diganjar uang sebesar USD 500 sebagai imbalannya. Tapi hal itu tidak berlaku untuk Khalil, karena membobol privasi Zuckerberg dianggap sudah menyalahi aturan.(eno/ash/gmd/bhc/rby) |