Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Muhammadiyah
Haedar: Muhammadiyah Terus Berupaya Membangun Pusat-Pusat Keunggulan
2018-03-10 07:06:29
 

Ketua Umum Pimpinan PusatMuhammadiyah, Haedar Nashir.(Foto: twitter)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Menghadiri pembukaan rapat kerja nasional (Rakornas) Majelis Wakaf dan Kehartabendaan (MWK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang bertempat di Hotel Sofyan Jakarta, Jum'at (9/3), Ketua Umum Pimpinan PusatMuhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan bahwa Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan terus melakukan pembangunan pusat-pusat unggulan Muhammadiyah.

"Kita ingin membangun pusat-pusat unggulan Muhammadiyah yang punya dampak pada ekonomi dan umat, misalnya sekolah,perguruan tinggi,rumah sakit, dan lain sebagainya," ujar Haedar.

Haedar menjelaskan bahwa misi yang ingin diraih oleh Muhammadiyah dalam melakukan berbagai pembangunan itu adalah terwujudnya 'khoiru ummah' (umat terbaik) seperti yang disebutkan oleh Al Qur'an sehingga dapat leluasa melakukan semangat Ali Imran ayat 104.

"Ada pepatah Arab Faqiru Syai', la yu'thi. Orang yang tidak punya apa-apa, tidak bisa memberi apa-apa. Kita tidak ingin menjadi maf'ul bih (objek), kita ingin menjadi subjek. Tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah," jelas Haedar.

"Maka dari itu kita membangun. Jangan memandang negatif, karena perjuangan untuk melakukannya itu tidak mudah," imbuh Haedar.

Haedar menuturkan bahwa pembangunan pusat unggulan itu telah berhasil menunjukkan kemajuan yang baik. Haedar mencontohkan perjuangan membuka fakultas Kedokteran di Universitas Muhammadiyah yang prosesnya dinilai tidak mudah.

Lebih lanjut, Haedar menjelaskan bahwa saat ini Muhammadiyah sudah memiliki sekitar 11 fakultas kedokteran. Fakultas kedokteran selama ini identik dengan biaya yang mahal sehingga dengan dibukanya fakultas kedokteran di Universitas Muhammadiyah, maka banyak warga Muhammadiyah dengan penghasilan menengah ke bawah yang anaknya dapat menjadi dokter.

"UMY, UMS, UMM memprioritaskan calon mahasiswa kedokteran yang datang dari daerah-daerah terpencil ataupun miskin, tapi tentu dengan syarat akademik yang sudah ditentukan. Itu sudah berjalan dan bagus. Bukti bahwa jiwa Al Ma'un pada amal usaha dan sekolah Muhammadiyah masih tinggi," tambahnya.

"Tidak benar jika ada anggapan amal usaha Muhammadiyah makin borjuis," seru Haedar.

Dalam kesempatan ituHaedar jugamenjelaskan bahwa saat ini ada tiga hal penting yang terjadi pada Muhammadiyah. Menurutnya, pertama banyak pihak yang berharap pada Muhammadiyah. Kedua, banyak yang memberikan amanahnya pada Muhammadiyah, artinya umat ini percaya pada Muhammadiyah dan kepercayaan itu harus benar-benar dijaga. Ketiga, terjadinya kapitalisasi modal. Pihak yang bekerjasama dengan Muhammadiyah mendapatkan keuntungan.

"Kami di Pimpinan Pusat akan terus membangun agar kita berkecukupan, dalam rangka tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Tujuannya tentu agar Muhammadiyah berkecukupan dan dapat memberdayakan umat," tutup Haedar.(afandi/muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Kalender Hijriah Global Tunggal: Lompatan Ijtihad Muhammadiyah
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2