Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Muhammadiyah
Haedar Sebut Tiga Etos yang Harus Dimiliki Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah
2018-11-22 04:50:45
 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.(Foto: Istimewa)
 
SIDOARJO, Berita HUKUM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan rasa bangganya pernah menjadi kader dan pimpinan di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

"Saya dalam ber-IPM merasa seperti mendapat hajrah dan ujrah, karena itu jadikanlah Muktamar IPM ke-XXI ini sebagai momentum untuk meneguhkan posisi dan peran IPM sebagai generasi "Nun", generasi yang punya etos keilmuan dan iqro, "katanya dalam acara pembukaan muktamar IPM ke XXI di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) dengan tema Muktamar IPM "Meneguhkan Karya Nyata, Mendorong Genererasi Berkemajuan" pada, Senin (19/11).

Haedar mengingatkan, perlunya IPM sebagai generasi yang punya masa depan dan perlu hadir dalam peradaban karena kader IPM adalah sosok insan-insan muslim terpelajar yang berakhlak mulia dan mampu memadukan iman dan kemajuan.

"Slogan kami ketika dulu aktif di IPM adalah tertib ibadah, organisasi dan belajar. Itulah yang menjadi etos sangat penting namun sederhana, namun membuat kita nikmat dalam hidup. Hal inilah yang kami rasakan di IPM dan tertanam kuat sejak kami aktif di IPM," katanya.

Pertama, tertib ibadah dan selalu Habluminallah, sehingga kita punya spirit yang kata sejalan dengan tindakan tulus, jujur, dan sederhana.

Kedua, tertib organisasi, inilah yang membuat Muhammadiyah menjadi organisasi modern sehingga bisa memberi contoh kepada bangsa ini.

"Kalau kita ingin naik kelas sebagai bangsa yang dulu telah lama di jajah dan kalah dalam setrategi karena mereka lebih pandai. Maka, jalan satu-satunya bangsa ini adalah harus well organized menjadi bangsa yang teroganisasi dan organisasinya harus modern," sebutnya.

Organisasi yang modern disebutkan oleh Haedar adalah organisasi yang rasional, efisien, efektif dan berorientasi ke masa depan dan itulah yang menentukan masa depan Indonesia.

Ketiga tradisis iqro (tradisi keilmuan), kader IPM harus senantiasa haus akan ilmu. Karena itu, kader IPM jangan terlalu banyak berbicara tetapi lupa membaca.

"Ketiga ini menjadi penting etos kader IPM, sebagai generasi 'Nun Walqalami wa maa yasturun'," kata Haedar mengakhiri sambutannya.(Andi/muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Kalender Hijriah Global Tunggal: Lompatan Ijtihad Muhammadiyah
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2