Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Subsidi
Hanya Bahas Jumlah Subsidi, Hanura dan Gerindra Walkout
Monday 26 Mar 2012 18:03:27
 

Anggota Banggar DPR asal Fraksi Partai Hanura, Ali Kasella menyampaikan alasan fraksinya walkout dari rapat Banggar DPR RI (Foto: BeritaHUKUM.com/riz)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Rapat pembahasa perubahan pasal 7 ayat (6) dalam draf Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perbuahan (RAPBN-P) berlangsung cukup alot. Fraksi opisisi menolak isi pasal yang menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Fraksi Partai Gerindra dan Fraksi Partai Hanura memutuskan keluar alias walkout dari rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Kedua fraksi tidak sepakat dengan pimpinan Banggar DPR yang memutuskan untuk tidak membahas opsi penaikan harga BBM subsidi.

Ketua Banggar DPR Melchias Markus Mekeng menyatakan bahwa rapat akan dilanjutkan untuk pembahasan jumlah subsidi. “Kami sekarang fokus ke jumlah subsidi. Kalau BBM mau naik atau tidak itu urusan pemerintah saja. Tidak perlu dibahas di sini (Banggar DPR-red),” ujarnya.

Namun, sebelum rapat dilanjutkan, Anggota Banggar DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fary Djemy Francis tidak setuju jika pembahasan opsi penaikan harga BBM subsidi tidak dilakukan. “Kalau bukan bahas opsi satu dan dua, saya sebagai pimpinan Gerindra memohon maaf, meminta anggota kami untuk keluar rapat,” tegasnya.

Melchias pun menawarkan Fraksi PDIP dan Fraksi Partai Hanura untuk keluar, karena tidak sependapat dengannya. Namun hanya anggota Banggar DPR dari Fraksi Partai Hanura yang mengikuti jejak Fraksi Partai Gerindra. Sedangkan Fraksi PDIP tetap mengikuti rapat tersebut, karena mereka memiliki data yang dapat digunakan untuk mementahkan rencana kenaikan BBM.

Sementar di luar ruang rapat, anggota Banggar DPR asal Fraksi Partai Hanura, Ali Kasella mengatakan, dalam rapat itu hanya opsi pertama saja yang selalu dibahas fraksi mayoritas. Hal inilah yang menyebabkan fraksi oposisi seperti Gerindra dan Hanura memilih keluar dari persidangan.

"Kebijakan pemerintah sangatlah kapitalis, karena hanya mementingan kepentingannya sendiri ketimbang kepentingan rakyat. Atas dasar itu, Fraksi Hanura dan Gerindra memilih walkout dari rapat, karena kami tidak ingin mengkhianati rakyat," ujar Ali.

Menurut dia, jika pemerintah mau, sebenarnya harga BBM bersubsidi tidak perlu dinaikan. Pemerintah bias memotongnya anggaran belanja birokrat untuk menutupi subsidi BBM. “Bayangkan untuk gaji satu orang pegawai birokrat saja, bisa memberi makan sepuluh orang miskin. Terlihat bahwa pemerintah terlihat terlalu boros dalam mengunakan anggaran rakyat,” jelas dia.

Atas dasar ini, partainya menginstruksikan untuk turun kejalan bersama rakyat menolak harga BBM. "Kami sudah menjalankan tugas di parlemen, tetapi karena kalah suara, sehingga tidak berpengaruh apa-apa. Untuk itu saya akan turun kejalan bersama rakyat menyuarakan aspirasi," jelas dia.(bhc/biz)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2