Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Jokowi
Hanya Satu Media Bisa Liput Jokowi, Puluhan Wartawan Semarang Boikot
Wednesday 03 Dec 2014 03:14:01
 

Wartawan tinggalkan Akpol, dilarang ambil gambar pertemuan 31 Kapolda dan 452 Kapolres dengan Jokowi. 50 Wartawan Pulang Menumpangi Truk, Wartawan Semarang dikoordinir panitia sejak jam 07.00 Wib u/ liput Jokowi di Akpol tapi dilarang nyuting, Selasa (2/12) (Foto: twitter)
 
SEMARANG, Berita HUKUM - Sejumlah wartawan media cetak, elektronik dan online melakukan aksi walkout peliputan kedatangan Presiden Joko Widodo di Akademi Kepolisian Semarang, Selasa 2 Desember 2014.

Bukan tanpa sebab. Puluhan pewarta yang biasa meliput di wilayah Semarang itu kecewa dengan perlakuan tidak mengenakkan dalam menjalankan tugas peliputan.

Para wartawan yang sudah menunggu kedatangan Presiden sejak pukul 06.00 WIB, tidak diperkenan memasuki ruang pertemuan di dalam gedung. Bahkan, hanya untuk mengambil gambar Presiden.

Presiden Jokowi beserta rombongan tiba di Gedung Cendikia Akpol sekitar pukul 10.00 WIB. Dikawal dua motor voreijder, Jokowi datang dengan menumpang bus dinas Kepolisian, dan masuk ke dalam Gedung Cendikia lewat pintu utama.

Mantan Wali Kota Solo itu lalu menggelar pertemuan tertutup dengan 31 Kepala Kepolisian Daerah dan 451 Kapolres se-Indonesia.

Saat gelaran acara itu, sebanyak 50 pewarta yang telah menunggu sejak pagi justru telantar di pelataran halaman, atau 50 meter dari tempat acara.
"Wartawan sampai sini saja ya, tidak boleh masuk," kata salah satu petugas polisi.

Negosiasi dilakukan wartawan dengan petugas. Namun, nihil. Izin untuk mengambil gambar saja tidak diberikan.

Sementara, di sisi lain, para wartawan yang tidak ikut rombongan dari Mapolda pada pagi hari bebas masuk di area kegiatan. Sehingga pada pukul 11.00 WIB, 50 wartawan memilih meninggalkan lokasi peliputan.

"Yang membuat kami walkout karena izin meliput ini pilih kasih. Ada satu media televisi nasional yang dibolehkan meliput, sementara yang lain dilarang," ujar salah satu wartawan foto media nasional.

Saat meninggalkan lokasi acara, puluhan wartawan memilih jalan kaki dari lokasi menuju jalan raya utama sekira 3 kilometer.

"Ini sebagai rasa solidaritas kami, para buruh media. Seharusnya kami tidak dipersulit. Apalagi dibeda-bedakan dengan media lain," ujar Fahmi, salah satu wartawan cetak di Semarang.(Aries/dwi/viva/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Jokowi
 
  Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi
  Jokowi Bereaksi Usai Connie Bakrie Sebut Nama Iriana,Terlibat Skandal Pejabat Negara?
  Eggi Sudjana Laporkan Jokowi soal Dugaan Ijazah Palsu,Tantang UGM Buka Suara
  PKS Minta Jokowi Lakukan Evaluasi, Tak Sekadar Minta Maaf
  PKB Sebut Selain Minta Maaf, Jokowi Juga Harus Sampaikan Pertanggungjawaban
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2