JAKARTA, Berita HUKUM - Sidang lanjutan agenda pembelaan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, hari ini Senin (21/1) kembali digelar dengan terdakwa Hartati Murdaya dalam kasus suap Bupati Buol, Amran Batalipu. Dimana sebelumnya Hartati sudah dituntut 5 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Sidang kali ini, Hartati yang membacakan pembelaannya dengan masih membantah memberi uang Rp 3 miliar sebagai suap kepada Bupati Boul Amran Batalipu.
Hartati mengungkapkan bahwa dia telah memajukan daerah Boul dengan melakukan kegiatan ekonomi, dan melakukan investasi, serta membuka lahan di boul yang dahulu sangat terisolir dan jauh, serta dulu merupakan kecamatan, hingga dimekarkan menjadi Kabupaten.
Dalam pembacaan pledoi ini sempat terhenti, dimana Hartati menangis saat mengatakan bahwa dia saat itu ingin membantu masyarakat miskin, dan bukan untuk memperkaya diri sendiri, dan juga sebagai pengabdian sebagai warga negara serta kepada agama.
"Dan sebagai pengabdian sebagai masyarakat berguna, saya tidak lupa bahwa saya pernah tidur di kebun, serta saya pernah naik helikopter hampir jatuh ke laut, karena hampir kehabisan bahan bakar. Kemudian helikopter mendarat di pohon dan melorot ke bumi, dan untunglah kami selamat semua, " ujar Hartati.
Sidang kali ini masih dipimpin oleh Hakim ketua Gus Rizal. Dan seperti sidang-sidang sebelumnya, ruang Pengadilan Tipikor di lantai satu ini dipenuhi oleh pengunjung yang merupakan pendukung dan simpatisan dari Hartati Murdaya.(bhc/put) |